GridOto.com - PT Kreta Indo Artha (KIA) turut menanggapi kehadiran merek mobil asal China, yang kini masif masuk ke pasar Indonesia.
Terlebih, saat ini ada beberapa merek mobil China yang bermain di segmen menengah atas sama seperti Kia.
Adapun merek mobil China yang dimaksud adalah Denza dan juga Maxus.
Menurut Andri Gunawan, Sales Operation Area KIA, pihaknya memiliki strategi tersendiri untuk melawan brand-brand China yang masuk ke Tanah Air.
Misalnya saja dengan menghadirkan program khusus yang dapat menarik minat konsumen.
Selain itu, Kia juga akan condong mempromosikan kualitas dan keunggulan produk mereka ke konsumen.
"Jadi kami akan pertahankan dan tingkatkan built quality. Kami optimis dengan kualitas produk kami," ucapnya saat ditemui di sela-sela acara buka puasa bersama, Rabu (19/3/2025).
Di satu sisi, Andri mengaku pihaknya kini masih berfokus pada penjualan kendaraan konvensional ketimbang mobil listrik.
Hal ini terbukti dari hasil penjualan mereka di 2024, dimana produk kendaraan konvensional masih mendominasi.
Baca Juga: Tampang Keren dan Futuristik, Kia EV3 Segera Mengaspal di Indonesia?
"Dari penjualan kami sih masih dominan di ICE (internal combustion engine) dengan komposisi sekitar 70 persen berbanding 30 persen," tuturnya.
Ia juga menjelaskan, secara garis besar perusahaan yang bernaung di bawah bendera Indomobil Group ini akan lebih menyasar ke segmen premium.
"Karena kan kami memang mau ambil segmen premium.
Memang kami punya target masih lebih besar di ICE. Tetapi kami tetap fokus di EV segmen premium," tukasnya.
Sebagai informasi, saat ini ada dua model mobil listrik yang dipasarkan Kia di Indonesia.
Dua model yang dimaksud adalah Kia EV6 dan Kia EV9, yang keduanya dibanderol di atas Rp 1 miliar.
Kia EV6 dijual mulai Rp 1,349 miliar untuk tipe GT-Line, dan Rp 1,799 miliar buat tipe GT.
Sedangkan, EV9 dipasarkan di angka Rp 1,568 miliar buat tipe Earth, dan Rp 1,985 miliar untuk tipe GT-Line.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR