Dari sekian banyak jenis hidrokarbon, senyawa iso-oktana merupakan jenis hidrokarbon paling tahan terhadap kejadian terbakar sendiri.
Molekul senyawa iso-oktana bercabang dan tersusun dari 8 atom karbon dan 18 atom hidrogen, sehingga reaksi pembakarannya dapat berjalan halus.
Hal ini membuat bahan bakar standar dengan kandungan 100 persen iso-oktana diberikan nilai oktan sebesar 100.
Sementara itu, senyawa n-heptana atau normal heptana merupakan senyawa hidrokarbon yang setiap molekulnya terdiri atas 7 atom karbon dan 16 atom hidrogen karena senyawa tersebut paling mudah terbakar sendiri. Maka itu, senyawa n-heptana bernilai oktan 0.
Jadi, berdasarkan penjabaran di atas, perhitungan dapat dilakukan melalui penjumlahan dua senyawa penyusun yang dihitung berdasarkan berapa rasio zat dan nilai dari bilangan oktannya.
Misalnya, dari total 100% isi bensin, terdapat pembagian 80% isooktana dan 20% n-heptana.
Nah, kita dapat menjumlahkan senyawa tersebut setelah bilangan oktan masing-masing zat telah dikalikan persentase dari kandungan di dalamnya.
Berdasarkan perhitungan, bensin tersebut memiliki nilai oktan 80.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR