GridOto.com- Seperti diketahui, kecelakaan lalu lintas yang utama diakibatkan oleh Lebih Ukuran dan Lebih Berat (LULB) alias Over Dimension Overload (ODOL).
Fatalitas korban kecelakaan yang lebih tinggi dan dampaknya sangat luar biasa akibat ODOL.
Sehingga diperlukan penanganan bersama secara komprehensif dari hulu hingga hilir.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Jasa Marga.
Jasa Marga dalam hal ini telah menimplementasi Weigh In Motion (WIM) untuk mengukur kelebihan berat.
"Kami akan integrasikan WIM dengan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Korlantas, akan lebih optimal dalam mengurangi ODOL," kata Brigjen Pol Raden Slamet.
Selain itu pihaknya juga bekerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya.
Bukan hanya dari kepolisian dan Jasa Marga, tapi dari hulu sampai hilir harus kita bersama-sama untuk meningkatkan kegiatan ini.
Baca Juga: Fakta! Ulah Truk Kelebihan Muatan Bikin Biaya Perbaikan Tol Naik Segini
/photo/2024/10/08/0c29af45-708f-46f1-8fc1-3d043900-20241008102808.jpeg)
"Juga dampak emisi gas dan perlambatan under speed di jalan tol, yang sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas,” jelasnya.
Selain membuat kerusakan jalan, ODOL juga dapat menyebabkan pendeknya umur jalan, sehingga diperlukan adanya pemeliharaan.
Dengan harapan bisa mengurangi pelanggaran-pelanggaran over dimensi overload atau lebih ukuran dan lebih beban (LULB).
“Kepada seluruh stakeholder yang ada, mari kita kurangi penggunaan LULB ini sehingga kecelakaan lalu lintas bisa kita minimalisir, baik itu yang di jalan arteri maupun yang di jalan tol,” pungkasnya.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR