Deklarasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Forkopimda dan masyarakat.
"Hasil penyelidikan kami menunjukkan ada 25 geng motor dengan total anggota sekitar 400 orang yang terdeteksi," jelas Gatot.
"Ada juga kelompok kecil yang merupakan aliansi dua geng besar tadi. Kami juga memaparkan data sekolah yang terpapar," jelasnya.
Deklarasi digelar di Alun-alun Kota Pangkalpinang dengan dihadiri lebih dari 2.000 peserta, termasuk siswa SMP dan SMA, guru, dosen, camat, lurah, instansi pemerintah, serta tokoh masyarakat.
Kapolda Bangka Belitung turut hadir dan menandatangani komitmen bersama menolak geng motor.
Sebagai tindak lanjut, Polresta Pangkalpinang menginisiasi surat keputusan bersama (SKB) terkait anti geng motor.
Baca Juga: Tasikmalaya Darurat Geng Motor, Saking Sering Makan Korban Warga Sampai Hafal Jadwal Konvoi
Sebanyak 12 geng motor membubarkan diri secara sukarela atau setelah tertangkap petugas.
"Mereka membakar bendera, atribut, dan menyerahkan senjata tajam. Setelah itu, saya sampaikan kepada mereka, 'sekarang kamu bukan musuh kita, kamu mitra'. Kami rangkul mereka," ujar Gatot.
Bersama Dinas Sosial, Polresta Pangkalpinang memberikan beasiswa kepada mantan anggota geng motor yang putus sekolah agar bisa melanjutkan pendidikan melalui program kejar paket B dan C.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR