Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Indonesia Harus Tiru Charging Station yang Ada di Korea Selatan

Mohammad Nurul Hidayah - Kamis, 27 Februari 2025 | 13:30 WIB
Charging station di wilayah Chilgok, Korea Selatan.
Nurul/Gridoto
Charging station di wilayah Chilgok, Korea Selatan.

Gridoto.com - Populasi kendaraan listrik di Indonesia beberapa tahun ke belakang sangat pesat.

Hal ini harus diimbangi dengan pertumbuhan pada ekosistem kendaraan listrik, seperti pembuatan charging station yang lebih banyak.

Beberapa hari lalu tepatnya pada 18-21 Februari 2025 Gridoto diundang PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) untuk menghadiri acara Hyundai IONIQ 9 Global Media Test Drive di Korea Selatan.

Selain melihat dan merasakan langsung sensasi naik SUV listrik premium terbaru dari Hyundai, menarik melihat ekosistem kendaraan listrik di Korsel.

Kebetulan dalam satu kesempatan kami berhenti di charging station di rest area yang berada di Chilgok, Korea Selatan.

Charging station-nya tampak besar memanjang, sekilas mirip SPBU yang ada di Indonesia, tetapi ini khusus untuk mengisi daya mobil listrik.

Baca Juga: SUV Rasa Sports Car, BYD Sealion 7 Digeber dari Jakarta ke Bandung

Layar besar di atap memudahkan pemilik mengetahui proses pengisian baterai
Nurul/Gridoto
Layar besar di atap memudahkan pemilik mengetahui proses pengisian baterai

Berbeda dengan di Indonesia dimana charging station hanya berukuran kecil dan hanya bisa menampung 2 sampai 4 kendaraan, charging station di Korsel ini bisa menampung sampai 6 kendaraan sekaligus. 

Untuk pelayanannya tidak berbeda dengan Indonesia, menggunakan aplikasi khusus di setiap mesinnya untuk lakukan proses pengisian.

Namun, ada satu hal simpel namun penting untuk ditiru dan diterapkan di charging station atau SPKLU yang ada di Indonesia.

Hal ini adalah layar besar yang diletakan di atas atap tempat charging station.

Pada layar ditampilkan sudah berapa persen daya baterai yang terisi di mobil.

Baca Juga: Beli Mobil Listrik Wuling Bisa Cash Bertahap, Begini Hitungannya

Biaya pengisian daya mobil listrik di Korea Selatan sedikit lebih mahal dari di Indonesia
Nurul/Gridoto
Biaya pengisian daya mobil listrik di Korea Selatan sedikit lebih mahal dari di Indonesia

Dengan layar ini, meski dari kejauhan pemilik mobil bisa terus memantau proses pengisian daya listrik mobilnya.

Memudahkan karena pemilik tidak perlu mendekat ke mobil untuk melihat panel indikator hanya untuk mengecek baterai mobilnya sudah penuh atau belum.

Untuk layanan yang diberikan charging station di Korsel juga tidak berbeda dengan SPKLU di Indonesia, ada layanan standar dan juga fast charging.

Soal tarif, pengisian daya mobil listrik di Korsel dikenakan biaya mulai dari 310 KRW per kWh (kilowatt hour) atau sekitar Rp 3500, sampai 560 KRW per kWh atau Rp 6.300.

Masih lebih murah di Indonesia, seperti SPKLU PLN kini memasang tarif Rp 2.466 per kWh.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa