Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Nasib Konversi Motor Listrik Di Ujung Tanduk, Ini Penyebab Utamanya

Hendra - Rabu, 26 Februari 2025 | 21:03 WIB
Konversi motor listrik tidak menarik bagi kalangan konsumen
Nurul
Konversi motor listrik tidak menarik bagi kalangan konsumen

GridOto.com-  Program konversi motor listrik bisa dianggap gagal, pencapaiannya jauh dari target yang ditetapkan.

Pada tahun 2023, Menteri ESDM ketika itu Arifin Tasrif mengatakan realisasi masih di bawah 1.000 unit dari target 50.000 unit.

Sementara itu, pemerintah pada 2024 lalu target konversi 150.000 unit namun realisasinya di bawah 1 persen.

Padahal, pemerintah subsidi untuk konversi ini cukup besar, Rp 10 juta. 

Tahun ini, Kementerian ESDM memastikan bahwa program konversi motor listrik tetap dilanjutkan.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah sedang merancang anggaran untuk melanjutkan program tersebut.

Sehingga rincian subsidi ataupun kuota konversi belum ditentukan.

"Program ini pasti dilanjutkan, namun anggarannya masih dalam pembahasan," ujarnya.

Namun demikian bagi pelaku, konversi motor listrik sangat sulit untuk mencapai target. 

Baca Juga: Senyum Sumringah, Subsidi Konversi Motor Listrik Akhirnya Dilanjut

"Bisa dibilang sebagian besar bengkel konversi mati," ungkap Farman Bahar, owner Electric Vehicle Tuning.

Farman, mengatakan kebijakan konversi motor listrik sudah tidak menarik. 

"Secara prosedur repot," jelasnya.

Konversi motor listrik harus mengubah legalitas.

Prosesnya panjang, terlebih jika bengkelnya grade B yakni hanya bisa konversi saja.

"Untuk uji tipe-nya di balai uji tipe Kemenhub. Beda jika bengkel konversi tipe A dimana bisa lakukan sendiri uji tipe," bilangnya. 

Misalkan, uji tipe gagal, maka pemilik wajib mengulangnya. 

"Kan jadinya susah," bilang Fab panggilannya.  

Menurut Fab, saat ini konsumen lebih baik membeli motor listrik baru yang juga mendapatkan insentif. 

Yang uniknya lagi, saat ini ada tren dimana pembeli motor listrik baru mengupgrade performa motornya. 

"Jadi mereka mengganti komponen seperti baterai, dinamo. Secara legalitas masih lebih mudah, kan suratnya masih sama-sama motor listrik," ungkap Fab. 

Jadi menurut Farman, konversi motor listrik akan stagnan, konsumen lebih memilih motor listrik baru. 

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa