Biasanya terjadi ketika ada kebocoran emisi gas buang sehingga terjadi kontaminasi udara di ruangan tertutup, dalam hal ini kabin mobil.
CO merupakan salah satu gas emisi mesin kendaraan, selain hidrokarbon (HC), karbon dioksida (CO2), oksigen (O2), serta nitrogen oksida (NO).
Yang berbahaya dari CO adalah karakternya yang merupakan silent killer, karena CO tidak memiliki bau, rasa, warna, sehingga sopir tidak menyadari dirinya keracunan saat berada di mobil.
Salah satu penyebab gas CO masuk kabin mobil adalah saat mobil berhenti dan mati, namun AC masih tetap dinyalakan.
Kemudian terdapat kebocoran gas dengan berbagai faktor, sehingga sopir dan penumpang tidak sadar telah menghirup gas CO yang masuk ke kabin.
Nah gas CO ini kemudian menggantikan oksigen dengan mengikat hemoglobin (Hb) yang ada di sel darah merah.
Harusnya Hb bertugas mengikat oksigen (O2) namun Hb lebih reaktif membentuk ikatan dengan CO hingga 200 sampai 250 kali lebih tinggi, berdasarkan Jurnal Gambaran Risiko Kesehatan pada Masyarakat Akibat Paparan Gas Karbon Monoksida (2022) oleh Vriska V dkk.
Baca Juga: Jaga AC Mobil Tetap Dingin, Segini Biaya Servis AC Honda Brio
Ikatan Hb dan CO tadi kemudian membuat tekanan darah menurun, gangguan sistem jantung dan pernapasan, koma, kejam hingga akhirnya korban tidak sadarkan diri.
Banyak tips-tips untuk menghindari kejadian keracunan mobil seperti ini.
Di antaranya dengan merawat AC secara berkala, kemudian larangan tidur saat mobil berhenti dengan AC menyala.
Kemudian sering-seringlah menjaga sirkulasi udara mobil dengan membuka jendela secara berkala, termasuk juga menjaga kebersihan dan kelembaban udara di dalam mobil.
| Editor | : | Hendra |
| Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR