GridOto.com - Di pasaran saat ini tersedia jenis aki hybrid.
Aki hybrid menggabungkan fungsi aki kering yang disebut MF (maintenance free) dengan aki basah yang bisa ditambah air aki.
Dari pabrik aki kering sudah mendapat air aki zuur (acid) sebelum digunakan layaknya aki kering.
Tapi perlu diingat pada aki hybrid tetap ada tutup lubang pengisian air aki.
"Secara fungsi dan ketahanan bisa seperti aki MF yang hampir tidak diperlukan perawatan," kata David Wibawa, Deputy Marketing Sales & Purchasing PT Yuasa Battery Indonesia kepada GridOto.com dalam pagelaran IIMS 2025.
Baca Juga: Beginilah Cara Mencegah Terminal Aki Mobil Terkena Serbuk Putih
Meski demikian aki hybrid tetap ada kontrol cairan elektrolit dengan indikator ketinggian air.
Jika ketinggian air sudah mencapai batas bawah bisa segera ditambahkan air suling atau air aki botol biru lewat lubang pengisian.
"Bedanya dengan aki basah, aki hybrid lebih minim penguapan karena air acid dari pabrik sudah sesuai dengan standar yang ditentukan," jelas David.
Interval pengisiannya pun bisa dibilang lebih lama daripada aki basah.
Dimana aki basah setidaknya perlu kontrol ketinggian air setiap satu atau dua bulan sekali.
"Aki hybrid bisa sampai empat atau lima bulan mungkin bisa ditambah air aki kalau sudah turun," sebut David.
Baca Juga: Bisa Bahaya, Ini Tanda-tandanya Bila Ada Kebocoran Air Aki Mobil
Begitupun aki hybrid jika tidak dipakai dalam waktu lama bisa mengalami drop voltage.
Jadi perlu setrum aki untuk mengembalikan fungsi sel dan meningkatkan kadar asam cairan elektrolit.
"Tetap perlu perawatan, tapi hampir bebas perawatan tidak seperti aki basah," tutup David.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR