Rossi juga menegaskan bahwa Bagnaia perlu meningkatkan perfomanya sekitar 5 persen saja untuk mengalahkan rekannya.
Menurut ayah dua anak tersebut, muridnya bisa memanfaatkan rasa laparnya setelah kekalahan di MotoGP 2024 untuk bangkit di musim 2025.
Selain itu Rossi menilai rivalitas pembalap akan menimbulkan kebencian, namun lama kelamaan hal itu dapat dikesampingkan.
Namun ia tak menyebut nama Marc Marquez soal hal tersebut, menandakan bahwa ia masih belum melupakan permusuhannya sejak sedekade terakhir.
"Melaju melawan pembalap lain membawa kebencian yang sangat kuat. Tapi ketika kau mengesampingkan itu, akan ada rasa hormat dengan orang yang berbagi emosi dan tensi denganmu," ungkap Rossi.
"Sama dengan Stoner. Atau ketika aku melihat Lorenzo atau Gibernau lagi, aku merasa senang. Mereka adalah musuh yang tak pernah melebihi tingkat agresivitas tertentu," jelasnya.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
| Sumber | : | Motorsport-total.com,Corriere.it |
KOMENTAR