Hal itu dilakukannya untuk menghormati para insinyur yang sudah bekerja keras selama setahun terakhir untuk mengembangkan mesin baru tersebut.
Pada akhirnya manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, sendiri yang mengatakan kepada media bahwa mesin baru yang disiapkan tidak jadi dipakai.
Bagnaia pun lega Ducati lebih memilih bertahan dengan mesin lamanya, dibandingkan memaksakan memakai mesin baru yang berisiko ke depannya.
"Itu berpengaruh besar. Kami sudah mengambil risiko pada 2023 lalu, dan kami tak mau mendapat situasi sama lagi. Kami memilih versi 2024 karena itu yang terbaik," tegas Bagnaia.
Di sisi lain Bagnaia sadar bahwa bertahan dengan versi 2024 berarti memungkinkan rival untuk mencoba mengejar.
"Mengembangkan mesin 2024 sulit, dan kupikir rival kami akan membayar untuk memilikinya," jelas murid Valentino Rossi tersebut.
Pecco Bagnaia mengakhiri tes MotoGP Thailand di posisi kelima, dengan menorehkan waktu putaran 1 menit 29,378 detik.
Catatan lap Pecco Bagnaia tersebut masih kurang maksimal, lantaran ia tertinggal setengah detik dari rekan setimnya, Marc Marquez.
"Hari ini lebih baik. Kami mengindentifikasi masalah kemarin, meski masih ada sampai hari kedua, tapi kami bisa menyelesaikannya sejak awal," sambungnya.
"Aku puas. Yang penting adalah feeling dan kencang dengan ban bekas," jelas pembalap bernomor 63 itu.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
| Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR