Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Poin Ini Yang Paling Membedakan PHEV Dengan Mobil Hybrid Konvensional

Radityo Herdianto - Jumat, 24 Januari 2025 | 21:00 WIB
Sistem PHEV punya perbedaan yang signifikan dengan hybrid konvensional yang umumnya kita kenal seperti kepunyaan Toyota atau Hyundai.
Aries Aditya / GridOto.com
Sistem PHEV punya perbedaan yang signifikan dengan hybrid konvensional yang umumnya kita kenal seperti kepunyaan Toyota atau Hyundai.

GridOto.com - Dalam kurun waktu tiga hari pada Januari 2025 setidaknya ada dua mobil hybrid PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) yang diperkenalkan di Indonesia.

Antara lain Jaecoo J7 PHEV dan terbaru ada Mazda CX-80 PHEV.

Masuk dalam kategori mobil hybrid, sistem PHEV punya perbedaan yang signifikan dengan hybrid konvensional yang umumnya kita kenal seperti kepunyaan Toyota atau Hyundai.

"Perbedaan paling utama adalah ukuran dan kapasitas baterainya," kata Glen Reinner, Product & Dealer Marketing Assistant Manager PT Eurokars Motor Indonesia (EMI).

Mobil PHEV pasti punya baterai yang kapasitasnya lebih besar daripada hybrid konvensional.

Sistem PHEV Toyota Alphard dan Vellfire.
Toyota
Sistem PHEV Toyota Alphard dan Vellfire.
 

Baca Juga: Mesti Tahu, 4 Fakta Mazda CX-80 PHEV yang Baru Meluncur di Indonesia 

Dengan kapasitas baterai yang besar, mobil PHEV bisa bergerak hanya dari tenaga listrik dengan jarak tempuh yang jauh.

"Kalau hybrid konvensional mode EV atau electric range-nya pendek," sebut Glen.

Dengan kapasitas baterai yang lebih besar, maka dibutuhkan pengisian daya eksternal.

Karena itulah pada mobil PHEV akan disematkan soket charger untuk kebutuhan pengisian daya baterai.

"Mobil PHEV biasanya ada dua cover pengisian, yang satu untuk isi bahan bakar dan satu lagi cover soket charger," beber Glen.

Soket charger ini dibutuhkan untuk mengisi daya baterai agar bisa mencapai kapasitas penuh lebih maksimal.

Soket charger baterai Mazda CX-80 PHEV.
Radityo Herdianto / GridOto.com
Soket charger baterai Mazda CX-80 PHEV.

Baca Juga: Jaecoo J7 PHEV Disebut Dengan SHS, Teknologi Hybrid Apa Itu? 

Meskipun dalam penggunaan saat mobil berjalan baterai mobil PHEV tetap bisa terisi secara internal.

"Ketika mesin aktif bisa menjadi generator, atau ketika deselerasi dan mengerem ada regenerative braking yang menghasilkan arus listrik untuk pengisian daya baterai," terang Glen.

Sementara pada hybrid konvensional tidak ada soket charger untuk pengisian daya baterai.

"Kapasitas baterainya kecil, pengisian daya internal saja sudah bisa memenuhi kebutuhan kapasitas baterainya," jelas Glen.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa