GridOto.com - Aib lama Valentino Rossi dan Ducati dibongkar lagi oleh mantan crew chief mendiang Nicky Hayden, Juan Martinez.
Pernyataan Juan Martinez tersebut tertuang dalam dokumenter terbaru DAZN Spanyol berjudul "La Vida En Rojo", yang menceritakan perjalanan Ducati di MotoGP.
Salah satu scene menyoroti kegagalan besar Ducati saat dibela Valentino Rossi, sebelum meraih kesuksesan besar seperti sekarang ini.
The Doctor datang dari Yamaha ke Ducati pada 2011, dengan membawa status juara dunia sembilan kali.
Banyak yang memprediksi bahwa Ducati dan Rossi akan meraih sukses besar, terutama setelah Ducati sangat kompetitif di bawah kendali Casey Stoner.
Apalagi Rossi merupakan pembalap asal Italia, sehingga membuat semangat Italian Pride membara di kubu merah.
Nyatanya perkawinan antara legenda MotoGP tersebut dan tim Borgo Panigale tidak berjalan dengan harapan awalnya.
Ayah satu anak itu hanya berhasil dua kali naik podium dua di Le Mans dan Misano, dan mengakhiri kejuaraan di peringkat ke-7 dan ke-6 pada 2011 dan 2012.
Meski sama-sama melempem, Ducati lah yang kalah banyak karena mereka dianggap gagal memaksimalkan potensi Rossi yang sebelumnya berhasil kompetitif bersama Honda dan Yamaha.
Baca Juga: Bukti Kejeniusan Marc Marquez, Ducati dan Jorge Lorenzo Pernah Dikadalin
"Dalam beberapa momen, Ducati harus memblokir media karena kritikan kepada manajemen dan hasil yang ditorehkan Valentino Rossi," kata Juan Martinez.
"Kritikan itu berdampak ke semua sektor dalam pabrikan, dari Claudio Domenicali hingga ke level terendah, di mana ada kami yang membangun garasi Ducati," jelasnya.
Salah satu permasalahan kala itu adalah ketidakcocokan Rossi dengan motor Desmosedici GP, dengan sasis unik yang konon hanya bisa ditaklukkan oleh Casey Stoner saja.
Kala itu motor didesain oleh Filippo Preziosi sebagai otak pengembang Desmosedici GP, kemudian kedatangan Rossi memberikan banyak perubahan dari versi motor sebelumnya.
"Motor yang dirancang oleh Filippo Preziosi dipikirkan dan dirancang untuk tidak memiliki rangka perimeter, dan kedatangan Valentino juga mengubah filosofi ini, seperti mengubah Ducati menjadi Yamaha," ungkapnya.
"Rangka perimeter aluminium di mesin Desmo yang tidak didesain untuk itu membuat motor Ducati menjadi lebar secara ergonomi, dengan adanya beberapa batasan saat menikung dan mengubah arah motor," lanjutnya.
Martinez juga mengungkap bahwa Ducati membuat tujuh versi motor berbeda khusus untuk Rossi, namun semuanya berakhir dengan kata gagal.
"Ada momen di mana tensi muncul, hingga mengguncang fondasi perusahaan itu sendiri," ungkap pria yang juga pernah bekerja di Honda ini.
"Juga karena adanya tujuh versi motor berbeda dalam dua tahun untuk mencocokkan diri dengan Rossi, tapi pada akhirnya hanya meraih dua podium saja," jelasnya.
Meski gagal total, banyak pihak menganggap bahwa perubahan yang dibawa Rossi menjadi landasan bagaimana pengembangan motor Ducati pada tahun-tahun selanjutnya.
Ducati pun terus mengembangkan sasis aluminium ala Yamaha meninggalkan model sasis sebelumnya, yang menjadikan mesin sebagai bagian dari sasis Desmosedici GP.
Setelah itu ada beberapa perubahan besar di dalam tubuh Ducati, termasuk perekrutan Gigi Dall'Igna dari Aprilia usai era Rossi berakhir.
Dan bersama Dall'Igna, sisanya adalah cerita di mana Ducati menjalani proses menuju kompetitif dalam beberapa tahun hingga seperti sekarang ini.
| Editor | : | Panji Nugraha |
| Sumber | : | DAZN.com,motosprint.it |
KOMENTAR