Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sopir Bus yang Kecelakaan di Ciater Buka Suara, Begini Kronologinya

Mohammad Nurul Hidayah - Minggu, 12 Mei 2024 | 15:00 WIB
 Bus pariwisata Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG yang mengalami kecelakaan di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat
TribunJabar/ Deanza Falevi
Bus pariwisata Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG yang mengalami kecelakaan di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat

Gridoto.com - Bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Kencana asal Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Sampai berita ini diterbitkan, tercatat ada 11 orang meninggal dunia yakni 9 pelajar, seorang guru dan seorang warga setempat.

Sadira selaku sopir bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan menceritakan detik-detik menjelang kecelakaan terjadi.

Menurutnya, bus yang dikemudikan saat kejadian itu sedang berangkat menuju arah balik ke Depok.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Ciater Subang, Ternyata Bus Pakai Sasis Hino Tua Berusia Puluhan Tahun

"Kejadian sekitar habis magrib saya akan melanjutkan perjalanan ke Depok, dan rencananya singgah ke rest area," ujarnya.

Untuk kecelakaan sendiri bermula saat bus memasuki perempatan Ciater.

Sadira selaku sopir bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat
Kompas TV
Sadira selaku sopir bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat

"Di perempatan Ciater banyak kendaraan lalu lalang keluar masuk, jadi saya berhenti di situ ngerem," ucap Sadira saat diwawancara Kompas TV.

"Pasang rem tangan dengan persneling pre (netral). Sambil injak rem tidak terlalu jalan. Lalu saat saya masuk (jalan) itu tiba-tiba saya lihat kondisi angin (rem) sudah habis," tambah Sadira yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan.

Baca Juga: Korlantas Polri Sampaikan Belasungkawa Untuk Korban Laka Maut Bus di Ciater Subang

Dari situlah Sadira menyebut kalau rem yang blong akibat angin rem yang sudah habis membuat bus tidak terkendali.

"Saat itulah saya sudah hilang kendali. (saya) Mencari penyelamat biasanya sudah ada antisipasi jalur yang menanjak ke atas itu (jalur darurat rem blong), ternyata tidak ada," ceritanya.

Karena mencari jalur darurat rem blong yang tidak ada, akhirnya Sadira ambil inisiatif mencari cara penghentian alternatif.

"Kalau saya lanjutkan ke jalan raya otomatis banyak kendaraan yang tersambar. Akhirnya saya punya inisiatif harus membuang. Di depan saya melihat ada tiang listrik. Agar kendaraan itu berhenti terpaksa saya putar ke kanan (ke arah tiang listrik). Dari situ saya sudah tidak tahu apa yang terjadi lagi," tutupnya.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa