Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Cikal Bakal Aturan Tekanan Ban MotoGP, Awal Mulanya Kejadian Mengerikan 2016 Silam

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 11 Januari 2024 | 20:45 WIB
Awal mula munculnya aturan tekanan ban MotoGP, dari kejadian horor 2016 silam
Visordown
Awal mula munculnya aturan tekanan ban MotoGP, dari kejadian horor 2016 silam

GridOto.com - Aturan tegas soal batas minimum tekanan ban MotoGP disertai sanksinya, baru diterapkan sejak pertengahan musim 2023 lalu.

Awal mula munculnya aturan tekanan ban MotoGP ini sebenarnya sudah dimulai sejak lama, dari insiden mengerikan pada 2016 silam.

Tepatnya saat tes pramusim MotoGP Sepang 2016, saat Loris Baz yang membela tim Avintia Racing, mengalami crash mengerikan gara-gara masalah ban motor MotoGP-nya.

Kala itu Loris Baz sedang mengendarai motor Ducati Desmosedici GP14, melaju kencang di lurusan Sirkuit Sepang.

Tidak main-main, Baz sedang memacu motornya mencapai kecepatan 290 km/jam tepat sebelum crash terjadi

Uniknya crash tersebut bukan karena grip ban yang hilang saat melaju di tikungan, bukan juga karena mengerem menuju tikungan.

Tidak ada masalah teknis dari mesin ataupun elektronik, karena setelah itu para kru juga melakukan investigasi mendalam.

Baz benar-benar hanya melaju lurus, dan tiba-tiba ia terjatuh dengan sangat keras karena ban motornya pecah.

Dalam gambar pun terlihat ban motor pembalap Prancis ini berlubang besar, tidak seperti kejadian crash pada umumnya.

Baca Juga: Santi Hernandez Ditinggal, Tapi Kru Satu Ini Tetap Dibawa Marc Marquez ke Gresini Racing

Kondisi ban pecah Loris Baz di tes Sepang 2016
Pecino GP
Kondisi ban pecah Loris Baz di tes Sepang 2016

Ternyata masalah utamanya adalah karena ban motor yang dikendarai Baz, diklaim memakai standar tekanan minimal yang dianjurkan Michelin.

Meski begitu, kabarnya kru tim Avintia sengaja mengurangi tekanan ban dalam jumlah tertentu.

Karena tidak ada yang mau mengaku dan Michelin yang malah kena getahnya, mereka bersama FIM pun akhirnya memasang sensor tekanan udara di setiap ban yang dipakai sejak musim itu.

Sayangnya meski dipasangi sensor dan ada imbauan mengenai tekanan ban minimal, sampai 2022 tidak ada aturan dan hukuman pasti mengenai pelanggaran itu.

Hal itu dimanfaatkan beberapa tim untuk bereksperimen dengan memakai tekanan ban di bawah ambang batas, demi menambah grip ban motor.

Setiap rapat bos tim, masalah ini selalu menjadi runyam karena tiap tim saling tuduh soal pelanggaran imbauan ini.

Setelah beberapa tahun menjadi kontroversi, barulah pada 2023 lalu ada aturan ketat dan hukuman untuk pelanggar aturan tekanan ban ini.

Editor : Dida Argadea

Menang MotoGP Prancis 2024, Jorge Martin Sindir Manajemen Ducati

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa