GridOto.com - VR46 Riders Academy bentukan Valentino Rossi punya sejumlah larangan yang harus ditaati anggotanya di MotoGP.
Salah satu larangan VR46 Riders Academy adalah soal persaingan keras yang cenderung kotor, ala Valentino Rossi dan musuh-musuhnya di MotoGP zaman dulu.
Hal itu diungkapkan langsung oleh tangan kanan Valentino Rossi, Alessio Salucci, yang sekaligus Direktur akademi balap sang legenda MotoGP.
Uccio mengungkap, pertarungan yang terlihat kotor serta perang psikologis sudah tidak cocok dilakukan di era sekarang.
Sedangkan sekarang zamannya sudah berubah, pembalap MotoGP tak harus memakai cara lama untuk berkompetisi.
Bahkan dalam satu tim pun, tak ada lagi kasus perang dingin seperti yang dilakukan Rossi dan Jorge Lorenzo beberapa tahun silam.
Atau juga pertarungan keras antara Rossi melawan Max Biaggi, Sete Gibernau dan lainnya, yang berlanjut hingga di luar trek.
"Di masa lalu tidak biasa berteman dengan pesaing gelar dan kemudian berlatih bersama," kata Uccio dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Kalian tentu sudah tahu lebih banyak dariku," jelasnya.
Baca Juga: Jika Pembalap Akademi Saling Menghancurkan di MotoGP, Apa Tindakan Valentino Rossi?
Pria asal Italia ini membantah jika aturan ini diterapkan baru-baru ini, saat banyak anggotanya yang sedang bersaing satu sama lain.
"Ya, sudah sejak bertahun-tahun lalu kami menjelaskan kepada pembalap kami bahwa 'perang' seperti itu tidak lagi bisa digunakan," sambungnya.
"Kami harus bekerja bersama dan menghormati rivalmu. Sebagai akademi, kami sukses melakukannya, tapi bukan hanya soal Pecco dan Bezzecchi. Kami juga membuat Luca dan Bezzecchi rukun di garasi dan ada atmosfer bagus, mereka saling menghormati," jelasnya.
Sejauh ini larangan tersebut terbukti efektif, karena murid-murid Rossi semua bersikap bagus baik di atas trek ataupun di depan kamera wartawan.
"Kami senang bisa mengatur semua ini sesuai jalannya, setidaknya sejauh ini," lanjut sahabat karib Rossifumi ini.
"Kalian bisa mengagumi Valentino Rossi tanpa harus membenci Marc Marquez! Jika murid akademi bertarung besok, kita akan lihat bagaimana kami mengaturnya. Aku tak berpikir itu bisa terjadi, mereka adalah pembalap cerdas yang tumbuh bersama," jelasnya.
| Editor | : | Dida Argadea |
| Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR