Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Transmisi CVT Dianggap Tak Sekuat Matik Konvensional Karena Hal Ini

Radityo Herdianto - Jumat, 23 Juni 2023 | 06:00 WIB
ILUSTRASI. Transmisi CVT dianggap tidak sekuat matik konvensional karena hal ini
Radityo Herdianto / GridOto.com
ILUSTRASI. Transmisi CVT dianggap tidak sekuat matik konvensional karena hal ini

GridOto.com - Tak sedikit orang yang masih membandingkan antara transmisi CVT dengan transmisi matik konvensional.

Transmisi CVT dianggap tak sekuat matik konvensional karena hal ini.

Dari segi konstruksi transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) memang sangat berbeda dibandingkan dengan transmisi matik konvensional.

Perbedaan konstruksi tersebut dinilai Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic yang juga pakar transmisi otomatis di Indonesia bahwa peruntukkannya juga berbeda dari segi kekuatan.

"CVT dirancang untuk kenyamanan dan efisiensi pembakaran," tekan Hermas.

"Makanya banyak dipasang di mobil-mobil perkotaan seperti city car atau MPV," terusnya.

ILUSTRASI. Komponen internal girboks transmisi Direct Shift-CVT
Toyota
ILUSTRASI. Komponen internal girboks transmisi Direct Shift-CVT

Baca Juga: Jika Muncul Tanda Begini Berarti Oli Transmisi Matik Mobil Harus Ganti 

Ia juga melihat pada mobil-mobil bertenaga besar, transmisi matik konvensional masih tetap digunakan.

Karena ada perbedaan ketahanan terhadap beban torsi yang diterima girboks.

Jika dilihat dari konstruksinya, transmisi CVT mengandalkan sepasang puli primer dan puli sekunder.

Kedua pasang puli tersebut dililit oleh sabuk baja sebagai pembentuk rasio gigi dari diamternya.

"Sabuk baja itu fleksibel, punya titik lemahnya saat menerima beban torsi sewaktu menanjak, berakselerasi, atau muatan berlebih," beber Hermas.

Pada transmisi matik konvensional, rasio gigi terbentuk dari sejumlah planetary gear set dalam satu perpindahan gigi.

Transmisi ZF dengan 4 set planetary gear
newspress.co.uk
Transmisi ZF dengan 4 set planetary gear
Baca Juga: Akibat Salah Pilih Oli Transmisi Matik, Ini Kata Bengkel Spesialis

Antar roda gigi bisa saling mencengkeram ketika menahan beban torsi berlebih.

"Roda gigi satu sama lain bisa saling mengigit, kalau belt CVT bisa slip atau tergerus," ungkap Hermas.

Dengan kata lain, beban torsi yang diterima dari konstruksi girboks matik konvensional diyakininya bisa lebih tinggi daripada CVT.

"Plus-nya transmisi CVT karena rasio gigi dari diameter belt yang nyaris tak terhingga mobil bisa melaju cepat dengan putaran mesin rendah," terang Hermas.

"Kalau matik konvensional rasio giginya terbatas dalam jumlah roda gigi," imbuhnya.

Editor : Dwi Wahyu R.

Ada Alat Baru Nih Buat Tes Peredam Kabin Mobil Lebih Presisi

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa