Meski tak terlihat glamor saat tes pramusim hingga sesi latihan, motor buatan Austria tersebut bisa kencang saat balapan.
"Pada area ini, Aprilia tak berada di level kompetisinya. Di KTM, mereka melakukan jauh lebih bagus dari kami," sambungnya.
"Mereka tak sekencang kami di hari Jumat dan Sabtu, tapi mereka menang di hari Minggu," jelasnya.
Bagi Espargaro, KTM tahu lebih banyak soal kemampuan motor saat balapan dibandingkan Aprilia yang menekankan kecepatan saja.
"Pekerjaan mereka luar biasa, gila. Uniknya aku masih merasa motorku masih lebih baik dari mereka. Itu tentu membuatku frustrasi," ungkapnya.
"Motor mereka memungkinkan pembalapnya balapan dengan agresif. Mereka paham konsep ban lebih baik dan memahami cara balapan di 2023. Mereka jelas lebih baik dari kami," jelasnya.
Pembalap bernomor 41 ini cuma bisa berharap Aprilia bisa menyelesaikan beberapa masalah motor RS-GP dan bisa bersaing dengan KTM untuk mengejar Ducati.
"Aku tak bisa ngerem dan menutup jalur seperti mereka. Kami juga butuh torsi lebih di mesin untuk lebih baik dalam stop and go," sambungnya.
"Kami juga harus memulai balapan dengan baik. Jika aku memimpin sejak awal, aku bisa bertarung demi kemenangan. Tapi kalau sudah disalip, bagiku balapannya sudah berakhir," tegas mantan rider Suzuki ini.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR