Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP

Akhirnya Bisa Tidur Nyenyak, Ini Alasan Kenapa Mekanik Suka Gembosin Ban Sebelum Balapan MotoGP

Rezki Alif Pambudi - Rabu, 28 Desember 2022 | 16:30 WIB
Kenapa mekanik gembosin ban motor MotoGP sebelum balapan?
Rianto Prasetyo/GridOto.com
Kenapa mekanik gembosin ban motor MotoGP sebelum balapan?

GridOto.com - Peraturan baru akan diterapkan pada MotoGP musim 2023 nanti, khususnya terkait tekanan ban motor yang digunakan balapan.

Aturan ini diterapkan pada MotoGP 2023 untuk mengatasi tindakan curang mekanik yang sengaja mengurangi tekanan ban motor sebelum balapan dimulai.

FIM bekerja sama dengan Michelin, akan memantau tekanan ban motor secara lebih ketat, dengan perangkat yang akan menunjukkan data tekanan ban motor MotoGP secara real time.

Sebagaimana diketahui, tekanan ban motor MotoGP haruslah berada di angka minimal 1,9 bar (depan) dan 1,7 bar (belakang).

Namun pada kenyataannya, sering dijumpai tekanan ban motor pembalap di bawah angka tersebut.

Sebenarnya, apa sih alasan yang buat para mekanik suka sengaja mengurangi tekanan ban motor MotoGP khususnya bagian depan? 

Nah jadi, pengurangan tekanan ban ini tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan grip ban khususnya yang depan.

"Tekanan ban depan punya efek performa kepada motor Yamaha. Jika temperaturnya berubah-ubah terlalu banyak dari nilai idealnya, mengendarai YZR-M1 akan menjadi sulit," kata Fabio Quartararo, dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.com.

Sebagaimana diketahui, suhu ban akan meningkat berbanding lurus dengan banyaknya lap yang dilalui pembalap.

Baca Juga: Kaleidoskop MotoGP 2022 - Inilah Gagal Finis dengan Penyebab Paling Absurd Selama Musim Kemarin

Jika suhu ban naik maka udara akan memuai, tekanan udara dalam ban akan naik, sehingga ban menjadi lebih keras.

"Kau tak punya feeling di bagian depan. Ketika kau miring kau tak punya grip lateral dan bannya bergerak-gerak. Aku mengalami masalah di Qatar tahun ini. Tekanan ban depan naik cukup besar dan membuatku tak bisa menekan," jelasnya.

Maka dari itu, mekanik sengaja sedikit menggembosi ban sebelum balapan, jadi tekanannya setelah pembalap melaju beberapa lap menjadi tidak akan berlebihan.

Masalah lebih besar terjadi ketika motor berada di belakang motor lain dalam waktu yang cukup lama, ataupun saat berada di rombongan pembalap.

Saat berada di belakang motor lain, aliran angin yang mengenai ban depan sebuah motor menjadi berkurang sangat banyak.

Dengan demikian, aliran angin yang mendinginkan ban akan berkurang, sehingga suhu dan tekanan ban terlalu tinggi dalam waktu yang lama.

"Sebagai hasilnya tekanan naik. Di beberapa trek, di mana tekanan berarti besar, kami mencoba beberapa simulasi melaju di belakang pembalap lain. Kami hanya ingin melihat seberapa besar tekanan naik saat mengikuti rider lain," kata Dieo Gubellini, crew chief Quartararo.

Selain mencoba mengurangi tekanan ban sebelum balapan, ada beberapa tim yang mencoba solusi lain.

Misalnya saja dengan mengganti warna velg depan, seperti yang dilakukan Yamaha dan Suzuki di MotoGP 2022.

Baca Juga: Kaleidoskop MotoGP 2022, Inilah Ranking 1 Kejadian Paling Konyol Tapi Memalukan di Musim 2022

Di beberapa balapan, Yamaha dan Suzuki mengganti warna velg mereka dengan dari hitam menjadi warna silver.

Alasannya karena warna hitam adalah warna yang paling mudah menyerap panas, sehingga warna velg lain diyakini bisa mengurangi suhu ban.

Sementara di sisi lain bos Michelin, Pierro Taramasso, tidak sepenuhnya sependapat.

Menurut Taramasso, masalah tekanan ban ini tak semerta-merta diatasi dengan menggembosi ban sebelum balapan.

"Itu tergantung dengan seberapa keras kau mengerem, itu juga penting. Tergantung dengan motornya, perpindahan muatannya serta distribusi beratnya," kata Taramasso..

"Ada banyak hal lainnya, misalnya juga dengan cover cakram, hal itu membantu aerodinamika dan juga menaikkan kecepatan, tapi juga malah menambah panas, membuat cakram lebih panas sehingga bannya juga ikutan," jelasnya.

Taramasso pun menegaskan ke setiap tim untuk tidak melakukan kecurangan lagi di musim depan karena pemantauannya akan semakin ketat.

Usai MotoGP Prancis 2024, Bos Ducati Bingung Menentukan Pembalap Utama

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa