GridOto.com - Berkat penggunaan pelek Scoopy lama yang berukuran 12 inci, Honda Genio 2022 secara tampilan jadi lebih imut dan mirip Scoopy.
Selain berpengaruh dari segi tampilan, ternyata penggunaan ban lebar berdiameter kecil ini juga pengaruh pada sektor lain seperti performa hingga handling.
DESAIN
Kalau dilihat sekilas, perbedaan antara Genio 2022 dengan model 2019 tampaknya cuma area ban dan pelek.
Desain keseluruhan tetap khas Genio, skutik yang modelnya tengah-tengah, retro modern banget enggak, sporty juga enggak.
Tapi memang dengan roda ukuran 12 inci jadi menambah kesan imut dan lucu layaknya Scoopy.
Tapi ternyata tak hanya itu, karena bagian bodi juga ada yang sedikit ubahan, yaitu di sekitar area lampu utama.
Pertama bagian atas lampu, kini dikasih aksen sedikit menonjol jadi mirip pet topi. Tapi memang menonjolnya sangat tipis.
Tujuannya tentu biar tak terlalu polos dan pesek, walaupun kalau dilihat secara keseluruhan tetap saja kesannya pesek.
Baca Juga: Bukan Cuma Pelek, Kaki-kaki New Honda Genio Ikut Berubah, Ini Bedanya
Perubahan kedua di bagian bawah lampu utama, lubang buat suara klakson diubah jadi lebih lebar.
Selanjutnya yang tentu berubah memang peleknya, model 2019 pakai ring 14 inci palang 8 mirip huruf Y lebar 1.85x14 dan 2.15x14 dengan ban 80/90-14 dan 90/90/14
Kini jadi 12 inci palang 7 miring lebar 2.15x12 dan 2.50x12 persis milik Scoopy 2017 yang dibalut ban berukuran 100/90-12 dan 110/90-12.
Penyematan pelek dan ban baru yang lebih lebar ini tentu memerlukan penyesuaian.
Di bagian depan, segitiga suspensi ukurannya melar, menurut Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), dari 120 mm di model 2019, jadi 130 mm di model 2022.
Tentunya bagian dalam dan bawah sepatbornya juga ikut lebih lebar. Termasuk as roda, dari 110 mm jadi 125 mm.
Sementara untuk belakang penyesuaiannya di sokbreker, ukurannya jadi lebih panjang.
Di model 2019 hanya 314 mm, sedang model 2022 mencapai 322 mm. Tujuannya tentu agar motor tak jadi ceper.
New Honda Genio yang diluncurkan secara virtual Senin (14/3/2022) ini oleh AHM disediakan dalam 2 tipe, CBS dan CBS-ISS.
Baca Juga: Pakai Pelek 12 Inci, Bobot New Honda Genio Ternyata Naik Jadi Segini, Apa Efeknya?
Di April 2022 tipe CBS banderolnya Rp 18,530 juta (OTR Jakarta) dengan tiga warna, yakni Radiant Red Black, Radiant Brown Black, serta Radiant Black.
Sementara tipe CBS-ISS mencapai Rp 19,125 juta (OTR Jakarta) juga dengan tiga pilihan warna, yakni Fabulous Matte Black, Fabulous Matte Brown, dan Fabulous Matte Blue.
FITUR & TEKNOLOGI
Nah selain pakai pelek dan ban baru, ada juga perubahan di sektor fitur seperti pemindahan power outlet dengan spek 12 volt 1 ampere.
Dari yang awalnya di model 2019 ada di dalam bagasi, di Genio 2022 jadi ditaruh di bawah kontak yang terletak di dalam laci tertutup.
Tujuannya jelas agar proses pengisian ulang baterai smartphone lebih mudah, proses colok-colok adaptor lighter yang digunakan lebih simpel dan tak perlu lagi buka jok.
Tentunya sangat cocok nih buat anak muda yang paling enggan gadget kesayangan kehabisan baterai, atau para ojek online.
Memang benar sih, saat dicoba, lebih memudahkan. Tinggal buka tutup lacinya, colok adaptor bisa langsung isi ulang baterai.
Nah smartphone-nya bisa ditaruh di konsol kiri, atau masuk ke dalam tas pinggang atau saku jaket.
Baca Juga: Power Charger New Honda Genio Pindah Lagi ke Depan, Masih Butuh Adapter?
Oiya untuk pemindahan letak power outlet ini diiringi dengan beberapa penyesuaian.
Kabel bodi jelas berubah karena letak soket jadi di dekat komstir, beda dengan model 2019 yang ada di balik bagasi. Dan di model 2022 sub harness engine menyatu dengan main harness.
Yang juga berubah tentu saja konsolnya, konsol kiri Genio 2022 kapasitasnya membesar jadi 1,9 liter dimana model 2019 hanya 1,5 liter.
Makanya untuk meletakkan botol minum kemasan 600 ml jadi masuk maksimal dan punya ruang sisa yang lega.
Tapi, konsol sisi kanan jadi mengecil karena ruangnya habis untuk laci power outlet, entah fungsinya untuk apa karena kapasitasnya cuma 0,18 liter.
Di bagian tengah antara kedua konsol terdapat sebuah gantungan barang, sayangnya belum model pengait seperti milik Scoopy.
Bagasi bawah jok kapasitasnya tetap 14 liter, cukup buat tempat jas hujan, sarung tangan dan barang kecil lainnya. Kalau helm tentu saja tak bisa masuk, karena relatif sempit.
Nah selain penggantian pelek dan ban, ukuran slang rem juga diubah dari diameter 10 mm jadi hanya 8 mm yang di klaim punya performa pengereman lebih baik.
Dengan rem depan cakram 1 piston dan belakang tromol kinerjanya terasa identik dengan Genio 2019 yang pakai vendor Tokico, khasnya adalah pakemnya lama.
Baca Juga: Banyak Yang Gak Sadar, Wajah New Honda Genio Ternyata Berubah, Yuk Lihat Detailnya
Contoh di motor tes, saat diterima odometer sudah lebih dari 400 km, tapi gigitan rem depannya masih kurang maksimal karena motor masih ngeloyor.
Setelah odometer tambah sekitar 50 km dan rem sering dipakai mengerem keras, baru menggigit. Karakternya enak sih, empuk! Sayangnya jarak main tuasnya dalam.
Untuk fitur parking brake lock secara tampilan tak ada perubahan, tapi saat dioperasikan jauh lebih mudah. Bisa pakai satu tangan saja, karena proses menguncinya terasa lebih ringan.
Bagaimana dengan fitur lain? Lampu utama yang pakai LED sorotnya standar, putih dan tak begitu tebal.
Ketika dipakai menembus malam apalagi sedang turun hujan kondisi jalan jadi tampak remang-remang.
Spidometernya sederhana dan terlihat biasa banget dengan casing bulat besar berisi panel kotak kecil, isinya hanya petunjuk kecepatan, kapasitas bensin dan odometer.
Sisanya Genio punya kontak yang dilengkapi pengaman magnet dan tombol pembuka jok dan side stand switch.
RIDING POSITION & HANDLING
Dengan tinggi jok yang bisa dibilang identik, ada beda ketinggian tapi hanya 4 mm, dari 740 di Genio 2019 jadi 744 di versi 2022.
Baca Juga: Pakai Pelek Baru, Berapa Ukuran Ban dan Lebar Pelek New Honda Genio?
Ketika diduduki memang tak ada perbedaan mencolok, tetap ramah untuk pengendara dengan tinggi 165 cm sekalipun.
Karakter joknya juga identik, cukup lebar, walaupun tak selebar milik Scoopy, jadi ketika diduduki terasa nyaman karena bokong bisa tertampung.
Busa joknya walaupun tipis tapi karakternya cukup empuk, hasilnya terbilang nyaman untuk harian.
Posisi berkendaranya juga sama karena letak setang cukup rendah, dikombinasi dengan jarak jok dan dek yang dekat khas skutik kecil Honda.
Efeknya buat yang tinggi badannya lebih dari 170 cm kaki terasa nangkring, buat perjalanan lama bikin paha pegal.
Dengan penggunaan ban yang lebih lebar dan bobot yang bertambah, perubahannya terasa pada karakter handlingnya.
Genio 2022 kini 93 kg (versi CBS-ISS), naik 3 kg dari Genio 2019 yang hanya 90 kg.
Ketika dirasakan karakter setangnya berbeda jadi sedikit lebih berat, selain bannya lebih berat, permukaan yang menyentuh aspal juga lebih lebar. Rasanya kini jadi serasa memegang setang Scoopy.
Perubahan juga terasa ketika berkendara, handlingnya jadi tak seenteng Genio 2019, tentunya juga efek dari profil ban dan bobotnya.
Baca Juga: New Honda Genio Resmi Meluncur, Berikut Ini Pilihan Warna dan Harganya
Tapi bukan berarti mengurangi kelincahan. Karakternya tetap khas skutik bersasis eSAF (enhanced Smart Architecture Frame), buat harian membelah jalanan perkotaan tentu tetap sangat lincah.
Bedanya saat dipakai untuk bermanuver kencang, dengan ban yang lebih lebar, belak-belok miring kini jadi makin mantap!
Walaupun karakter suspensi sebenarnya kurang begitu mendukung, karena terlalu empuk.
Yang mana kalau buat jalan santai sih bikin nyaman, enggak bikin tangan dan pinggang sakit, karena memang empuk dan tak mudah mentok. Tapi memang kalau buat ngebut membuat motor jadi kurang “diam”.
PERFORMA
Mesin yang diusung tentu tak berubah, generasi eSP terbaru, 109,4 cc 4 langkah SOHC 2 katup injeksi berpendingin udara.
Punya langkah piston sangat panjang, 63,1 mm dipadu piston kecil 47 mm, rasio kompresi 10:1.
Tenaga maksimalnya tetap 8,9 dk di putaran mesin 7.500 rpm dan torsi maksimal 9,3 Nm di 5.500 rpm.
Karakternya mesinnya khas, di tarikan awal dari berhenti sampai sekitar 50 km/jam terasa ringan yang diiringi suara knalpot garing.
Tapi di kecepatan sekitar 50-60 km/jam lajunya tertahan atau terasa ngeden seakan motor memaksa pengendara untuk tak menambah kecepatan, tentunya biar irit bensin.
Tapi hal itu menyulitkan saat akan menyalip atau menaklukkan tanjakan, jadi pengendara dituntut harus pintar-pintar jaga kecepatan.
Untungnya setelah memasuki 70 km/jam lajunya kembali ringan sampai dapat top speed.
Adanya penambahan bobot 3 kg tentunya berpengaruh pada performa dan bikin power to weight ratio jadi mengecil, paling kentara dari hasil tes akselerasi pakai Racelogic dan raihan top speed.
Dari berhenti ke 60 km/jam, memang Genio 2022 malah lebih singkat 0,1 detik, dari 7 ke 6,9 detik, tapi setelah itu semua unggul Genio 2019. Contoh 0-80 km/jam, versi baru 14,2 detik, Genio 2019 hanya 13,7 detik.
Malah Genio 2022 ini kecepatan maksimal tak bisa menyentuh angka 100 km/jam, terekam di Racelogic mentok cuma 92,9 km/jam, sedang di spidometernya 102 km/jam.
Padahal Genio 2019 bisa dapat 109 km/jam di spidometer dan 103,1 km/jam di Racelogic.
Begitu pula dengan hasil catatan waktu di jarak tertentu, dari 0-100 meter, 0-201 meter dan 0-402 meter, Genio 2022 kalah cepat dari versi 2019.
Itu artinya dengan penggunaan ban baru yang berkontribusi pada penambahan bobot, secara signifikan menurunkan performa.
KONSUMSI BENSIN
Mesin 110 cc eSP terbaru yang karakternya overstroke milik Genio yang juga diturunkan ke BeAT dan Scoopy, didesain punya konsumsi bahan bakar yang irit.
Meski dipakai harian dengan gaya berkendara agresif, sering bejek gas sampai mentok, konsumsi rata-ratanya Genio 2022 ini masih main di angka 51 km/liter. Cuma beda 0,3 km/liter dibanding model 2019 yang bobotnya lebih enteng 3 kg.
Tentunya jika berkendara secara eco riding, angka 59,1 km/liter seperti klaim AHM sangat bisa diraih.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR