Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sempat Didemo Sopir Truk, Kemenhub dan Korlantas Siapkan Skema Baru Penindakan Odol

M. Adam Samudra - Sabtu, 26 Februari 2022 | 12:29 WIB
Sejumlah petugas memasangkan stiker kepada para pengendara yang Over Dimensi dan Overloading (ODOL)
TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
Sejumlah petugas memasangkan stiker kepada para pengendara yang Over Dimensi dan Overloading (ODOL)

GridOto.com -  Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri saat ini tengah berkoordinasi untuk mengatur skema baru terkait penanganan Over Dimension dan Over Loading (ODOL).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, menyebut akan mengusahakan agar iklim usaha transportasi logistik tetap sekompetitif mungkin.

“Pada dasarnya seluruh kegiatan yang dilakukan pemerintah dalam memberantas ODOL merujuk amanat UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," kata Budi, Sabtu (26/2/2022).

Menurut Budi, dalam aturan itu sudah mengatur jumlah barang yang dimuat oleh kendaraan barang harus sesuai dengan Jumlah Berat yang diizinkan (JBI).

Budi mengklaim, langkah-langkah yang dilakukan (Ditjen Hubdat) sudah banyak, misalnya pada tahap edukasi, kampanye, dan sosialisasi.

Kegiatan ini menyasar para asosiasi, penjual kendaraan logistik, juga agen pemegang merek (APM).

"Prioritas penanganan ODOL saat ini berubah ke arah soft power, namun penegakan hukum tetap dilakukan secara bertahap untuk memastikan terjaminnya aspek keselamatan," tambah Dirjen Budi.

Ia juga menyatakan bahwa saat ini seluruh kegiatan penanganan truk ODOL, akan berjalan secara simpatik sebagai bentuk tindakan preventif dan edukatif.

Budi menegaskan, operasi simpatik tersebut akan difokuskan pada upaya edukasi kepada pemangku kepentingan khususnya pengemudi, pemilik kendaraan, dan pelaku usaha.

Baca Juga: Demo Sopir Truk Terkait Larangan ODOL Hingga Blokade Tol Purbaleunyi, Begini Komentar Warganet

Ia melanjutkan, sejak tahun 2018 Kementerian Perhubungan telah melakukan berbagai langkah preventif agar tidak banyak kendaraan barang yang melanggar batas muatan dan dimensi.

Lebih Lanjut lagi, Dirjen Budi menjelaskan salah satu upaya pencegahan truk ODOL ini adalah dengan mencegah adanya pemalsuan KIR.

Sejak tahun 2020 yang lalu, pihaknya sudah mengganti bukti uji KIR yang sebelumnya berbentuk buku.

Namun karena banyaknya pemalsuan, sehingga diubah menjadi berbentuk kartu atau yang dinamakan BLUe (Bukti Lulus Uji elektronik).

“Pada tahun 2020 kami telah mengganti buku uji kir yang sebelumnya karena banyak memiliki kelemahan seperti pemalsuan, sehingga diganti dengan BLUe yang di dalamnya ada chip dan terdapat data lengkap kendaraan,” tutur Dirjen Budi.

Editor : Dida Argadea

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa