Lima Kecelakaan Hingga Aksi Koboi Jalanan Pengguna Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport

Kecelakaan Mitsubishi Pajero Sport berkelir putih ini juga mengakibatkan bagian depan, kiri hingga atap SUV bongsor ini remuk.

Ketika itu, Pajero Sport yang dikemudikan sopir bernama Tubagus Muhammad Joddy sempat terpelanting hingga sisi kiri Big SUV ini terkoyak.

Dari hasil penyidikan Kepolisian, Tubagus Joddy telah ditetapkan sebagai tersangka.

5. Kecelakaan Maut Toyota Fortuner di Tol Ngawi-Solo, Jawa Timur

Di ruas kilometer 551.400A di tol tersebut, Toyota Fortuner bernopol AB 1402 PY menabrak pembatas jalan hingga terbalik, Sabtu (01/01/2022).

Fortuner yang mengalami kecelakaan tunggal pada Sabtu sore pukul 17.00 WIB ini, sedang membawa satu keluarga asal Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Dilansir Kompas.com, Kepolisian Resor (Polres) Ngawi AKP Zainul Imam Syafi'i mengungkapkan penyebab kecelakaan Toyota Fortuner ini karena sopir diduga mengantuk.

Sehingga ia tak bisa mengendalikan laju kendaraannya lalu menabrak pembatas jalan hingga membuat Toyota Fortuner tersebut terbalik.

Akibatnya kondisi Toyota Fortuner ini remuk tak berbentuk hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya terluka.

Baca Juga: Aksi Koboi Pengemudi Mitsubishi Pajero Sport di Sunter Akhirnya Diringkus Polisi, Sempat Kabur Dua Kali

Sony Susmana, Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengungkapkan, terdapat berbagai alasan mengapa SUV besar kerap digunakan untuk mengebut hingga bertindak arogan oleh sebagian pemiliknya.

"Memang dengan sosok unit yang tinggi besar ini, menjembatani pengemudinya untuk memanfaatkan atau 'menakut-nakuti' pihak lain," kata Sony saat dihubungi GridOto.com, Rabu (5/1/2022).

"Hal ini juga dengan pertimbangan SUV besar ini kokoh dan berkesan sangar, ditambah dengan power mesinnya yang juga besar," lanjutnya.

Sehingga menurut Sony, hal tersebut membuat SUV besar cukup mampu bermanuver di atas kendaraan yang lainnya.

Ia juga mengatakan, SUV besar yang memiliki tenaga dan torsi tinggi juga terbilang cukup sulit dikendalikan oleh sebagian pengemudi.

"Semakin besar dimensi kendaraan dan semakin besar powernya, maka semakin sulit juga kendaraan dikendalikan," terang Sony.

"Sehingga dalam berakselerasi pengemudi harus mengoperasikannya secara halus. Itu lah kenapa pengemudinya harus memiliki kompetensi yang mumpuni," tutupnya.

Baca Juga: Brosurnya Bocor, Seperti Ini Fitur dan Interior Toyota Fortuner 2.800 cc Varian GR Sport dan VRZ