GridOto.com - Bicara soal jalan di atas laut, Tol Bali Mandara di Pulau Dewata alias Bali, adalah salah satunya.
Tol ini dibangun untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Bali Selatan yang menghubungkan segitiga emas antara Ngurah Rai, Benoa, dan Nusa Dua.
Sekadar informasi nih, nama dari tol sepanjang 12,7 km ini ternyata merupakan akronim dari kata 'Maju, Aman, Damai, dan Sejahtera'.
Jalan Tol Bali Mandara ini punya sejumlah fakta menarik lho.
Yang pertama, Tol Bali Mandara jadi satu-satunya jalan tol yang memiliki lajur untuk kendaraan roda dua.
Dengan begitu pengendara motor bisa mempersingkat waktu dan jarak saat hendak ke pelabuhan maupun kawasan wisata.
Fakta menarik kedua dari tol di atas laut ini adalah ia dipantau dengan ketat menggunakan CCTV.
Pemantauan dilakukan untuk meminimalisir hal yang tak diinginkan terjadi di Tol Bali Mandara.
Baca Juga: Berada di Atas Laut, Tol Bali Mandara Bisa Ditutup Sewaktu-waktu Karena Hal Ini
CCTV yang terpasang di sejumlah titik di jalan tol ini beroperasi selama 24 jam non-stop.
Meski sudah beroperasi, ternyata ruas tol ini bisa saja ditutup lagi oleh pengelola lho.
Salah satu alasannya yakni jika embusan angin mencapai 40 km per jam atau lebih, saat diukur dengan Anemometer.
Hal itu dilakukan untuk menghindari risiko kecelakaan akibat laju kendaraan yang tidak stabil karena embusan angin.
Selain itu, pengelola juga akan melakukan penutupan selama 24 jam, saat masyarakat Bali merayakan Hari Raya Nyepi.
Langkah tersebut dilakukan untuk melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal di Pulau Dewata.
Meski begitu, saat penutupan tetap akan ada pengkhususan untuk sejumlah kendaraan agar tetap bisa melintas.
Kendaraan yang bisa melintas saat Hari Raya Nyepi adalah mobil ambulans atau mobil lain yang membawa pasien kritis.
Mobil pemadam kebakaran atau kendaraan tim penolong bencana juga diperbolehkan melintas saat Hari Raya Nyepi.
Yang tak kalah menarik dari tol ini adalah pembebasan lahan untuk pembangunannya.
Bisa dibilang Tol Bali Mandara adalah salah satu jalan yang tidak memerlukan pembebasan lahan yang besar.
Hal tersebut karena sebagian besar bangunannya berada di atas laut yang ditumpang oleh tiang penyangga.
Hanya saja ada beberapa lahan mangrove yang tergerus pada masa konstruksi berlangsung.
Fakta menarik lain dari tol ini adalah di desainnya yang menjaga estetika, keindahan arsitektur, dan tetap mengusung budaya khas Bali.
Hal tersebut dapat dilihat dari desain atap gerbang tol, yang mana memiliki hiasan seperti bangunan di Bali pada umumnya.
Gimana, tol Bali Mandara ini keren kan?
| Editor | : | Dida Argadea |
| Sumber | : | bpjt.pu.go.id |
KOMENTAR