GridOto.com - Hyundai Staria sudah resmi diperkenalkan di ke masyarakat Indonesia pada Jumat (20/8/2021).
Dengan dilaksanakannya launching secara daring tersebut menandakan keran penjualan Hyundai Staria pun dibuka.
Tak hanya di Jakarta saja, Hyundai Staria juga sudah bisa dipesan di dealer Hyundai di berbagai daerah.
Contohnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Branch Manager Hyundai Mlati Yogyakarta, Sugiharto Djojosaputro mengatakan, pihaknya sudah siap menerima pesanan Hyundai Staria meski jumlah stok terbatas.
"Ready tapi terbatas sekali stok, indent estimasi 1-2 bulan tergantung tipe dan warna," ujarnya kepada GridOto.com, Kamis (26/8/2021).
Dia juga menambahkan, untuk setiap Hyundai Staria yang dijualnya sudah termasuk garansi kendaraan selama 3 tahun atau 100 ribu km, gratis jasa servis selama 5 tahun atau 75 ribu km, gratis sparepart selama 3 tahun atau 45 ribu km, serta gratis kaca film.
Soal harga, banderol Hyundai Staria di Yogyakarta dan Jakarta memang ada perbedaan.
Baca Juga: Dijual Bersamaan, Apakah Staria Bakal Ganggu H-1? Ini Kata Hyundai.
Baca Juga: Staria Punya Desain Unik, Hyundai Umbar Strategi Agar Konsumen Indonesia Terbiasa Melihatnya
Sugiharto menjelaskan, untuk Hyundai Staria Signature 9 harganya Rp 893 juta OTR Yogyakarta.
Sedangkan untuk tipe Signature 7 dibanderol Rp 1,025 miliar.
Jika dikomparasikan dengan harga OTR Jakarta selisih Rp 5 juta lebih mahal. Maklum, ada biaya pengiriman/transportasi beserta asuransinya.
Perlu diketahui, Hyundai Staria di Indonesia hanya hadir dengan satu pilihan mesin.
MPV ini diberkali mesin diesel turbo CRDi berkapasitas 2.200 cc.
Dikawinkan dengan transmisi 8-percepatan otomatis, power yang dihasilkan tembus 177 dk dan torsi puncak 431 Nm.
Sekadar informasi, dealer Hyundai Melati yang digawangi Sugiharto ini masih baru.
Bernaung di bawah payung PT Sun Mega Motor (SMM), dealer Hyundai Melati berlokasi Jl Magelang KM. 5.7 Mlati, Sleman, Yogyakarta.
Kalau sobat ingin melihat unit Hyundai Staria, bisa kok mampir ke lokasi tersebut.
| Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR