Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP Belanda 2021

Banyak yang Enggak Tahu, Inilah Hal-hal Paling Aneh dan Tak Masuk Akal Maverick Vinales Saat Membela Yamaha

Rezki Alif P - Senin, 28 Juni 2021 | 19:45 WIB
Maverick Vinales tinggalkan Yamaha
Switzerland.in-24.com
Maverick Vinales tinggalkan Yamaha

GridOto.com - Usai gelaran MotoGP Belanda 2021, Maverick Vinales dan Yamaha resmi mengumumkan perpisahan usai MotoGP 2021 berakhir.

Keputusan ini cukup kontroversial karena karir Maverick Vinales di MotoGP dalam bahaya.

Saat ini tidak banyak lowongan pembalap tersedia, hanya ada beberapa di tim satelit dan tim Aprilia yang tentunya masih jauh jika dibandingkan tim pabrikan Yamaha saat ini.

Makanya meninggalkan Yamaha, bisa jadi solusi yang kurang tepat untuk saat-saat ini.

 

Baca Juga: MotoGP Belanda 2021 Geger, Maverick Vinales Mau Putus Kontrak dengan Yamaha, Bakal Gabung Aprilia Musim Depan

Meski terlihat kalem di depan kamera, Vinales sebenarnya punya sisi emosi yang cukup labil.

Makanya selama membela Yamaha dari 2017 hingga saat ini, sudah ada banyak hal unik dan kontroversial yang jarang dilakukan pembalap lain tapi bisa dilakukan oleh Vinales.

Gabung Yamaha

Awal bergabungnya dari Suzuki ke Yamaha-pun sudah menggemparkan.

Sejak direkrut di 2015, Vinales dijadikan proyek jangka panjang Suzuki yang punya misi sukses bersama pembalap muda.

Maverick Vinales beradaptasi cukup bagus di musim pertamanya, dan bisa finis keempat di musim keduanya bersama Suzuki.

Sayangnya Vinales memilih meninggalkan proyek Suzuki dan gabung Yamaha sebagai pengganti Jorge Lorenzo yang hengkang ke Ducati.

Uniknya sampai sekarang Vinales tak bisa juara bersama Yamaha, tapi Suzuki malah sudah meraih 1 gelar bersama Joan Mir tahun lalu.

Hubungan dengan Valentino Rossi dan Yamaha

Baca Juga: Hasil Balap MotoGP Belanda 2021 - Fabio Quartararo Melesat Tak Terkejar, Peluang Valentino Rossi Balapan Musim Depan Makin Tipis

Vinales memulai awal musim 2017 dengan sangat baik bersama Yamaha namun penampilannya kurang konsisten.

Mulai saat itu Vinales mulai sering mengeluh ke Yamaha.

Saat itu kebetulan keluhannya cukup kuat dijadikan alasan karena Valentino Rossi juga punya problem sama.

Meski seolah terlihat baik-baik saja, ternyata Vinales punya uneg-uneg yang disembunyikannya selama jadi rekan Rossi.

Saat Rossi pergi, Vinales mengungkap bahwa pengembangan motor akan lebih bagus karena Rossi sudah tak ada lagi.

Tapi nyatanya Vinales tak bisa membuktikannya karena performanya tak lebih baik saat Rossi pergi.

Di sisi lain, Fabio Quartararo malah terus bersinar bersama tim pabrikan Yamaha dan Vinales seolah dianaktirikan lagi.

Yamaha tak terlalu menanggapi keluhan Vinales lagi karena nyatanya Quartararo bisa tampil bagus dan memimpin klasemen saat ini.

Berganti nomor dan warna khas

Usai MotoGP 2018 berakhir, Vinales membuat keputusan yang unik.

Tanpa alasan teknis, Vinales mengganti nomor start 25 menjadi 12.

Vinales mengaku bisa mengalahkan musuh masa kecilnya saat memakai nomor 12.

Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2021, Fabio Quartararo Liburan dengan Status Penguasa Paruh Musim

 

Meski tak menyebutkan nama secara gamblang, belakangan diketahui ternyata musuh besar yang dimaksudnya adalah Marc Marquez.

Marc Marquez-pun menanggapi langkah Vinales dengan tertawa.

"Itu tidak penting, jika kau bisa menang gara-gara nomor, aku akan ganti nomor juga. Di MotoGP, itu yang dihitung, tapi dia lebih tahu, dan aku hanya melihat yang ada sekarang daripada melihat masa lalu," kata Marquez kala itu.

"Memang ada pembalap yang secara psikis ingin keseimbangan, motivasi, atau apa sejenisnya, mereka percaya takhayul. Tapi aku, secara psikis tahu bahwa nomor tidak bikin menang kejuaraan, pada akhirnya itu adalah kerja seluruh tim. Entah Maverick ganti nomor atau tidak, dengan nomor 25 dia menang Moto3, itu tidak mengubah apa-apa," tegas Marc Marquez.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Maverick Vinales dan Yamaha Resmi Berpisah Pada MotoGP 2022

Bersamaan dengan pergantian nomor, Vinales juga berganti dari warna khas pakaian balapnya dari merah menjadi warna putih.

Ganti-ganti kepala mekanik

Sifat labil dan tidak sabaran Vinales terlihat sangat jelas soal pemilihan crew chief-nya.

Tidak sampai 2 musim membela Yamaha, Vinales memecat Ramon Forcada dari jabatan kepala mekaniknya pada pertengahan 2018.

Keputusan yang cukup kontroversial karena Forcada sangat sukses membawa Jorge Lorenzo meraih gelar-gelarnya bersama Yamaha.

Miris karena Forcada sendiri menolak dibawa Lorenzo ke Ducati untuk bertahan di Yamaha dengan Vinales sebagai pembalapnya.

Baca Juga: Putus Kontrak dengan Yamaha Seusai MotoGP 2021, Maverick Vinales Bakal Ikuti Jejak Casey Stoner?

Vinales merekrut Esteban Garcia yang ternyata hanya bertahan hingga beberapa balapan saja di 2021 ini.

Beberapa pekan lalu, Vinales dan Yamaha memanggil kembali Silvano Galbusera untuk menggantikan Garcia.

Ternyata nasib Galbusera juga kemungkinan tak lama bersama Vinales.

 

 

 

Editor : Eka Budhiansyah
Sumber : GridOto.com

Menang MotoGP Catalunya 2024, Pecco Bagnaia Masih Ketinggalan Jauh di Klasemen MotoGP 2024

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa