Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kerap Dipakai Untuk Jalur Mudik, Sudah Tahu Belum Sejarah Pembangunan Jalan Tol di Indonesia?

Gayuh Satriyo Wibowo - Senin, 26 April 2021 | 18:36 WIB
Foto udara Tol Jagorawi, jalan tol tertua di Indonesia
Kontan/Baihaki
Foto udara Tol Jagorawi, jalan tol tertua di Indonesia

GridOto.com - Keberadaan jalan tol di Indonesia seperti urat nadi jalur transportasi.

Mulai dari mempersingkat waktu pengiriman logistik hingga sebagai jalur mudik.

Jalan tol di Indonesia yang dinikmati pemilik kendaraan saat ini punya perjalanan panjang, dimulai pada tahun 1978.

Hal tersebut ditandai dengan diresmikannya Tol Jagorawi sebagai tol pertama di Indonesia.

Baca Juga: Optimis Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran Rampung Bulan Ini, PUPR: Proses Pembangunan Sudah 93 Persen

Ilustrasi pembangunan Tol Jagorawi tempo dulu.
Kompas.com
Ilustrasi pembangunan Tol Jagorawi tempo dulu.
Dilansir dari Bpjt.pu.go.id, pembangunan Tol Jagorawi memakan waktu kurang lebih tiga tahun sejak 1975 dan digarap oleh PT Jasa Marga (persero) Tbk melalui dana dari pemerintah serta pinjaman dari luar negeri.

Jalan tol ini menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi sepanjang 59 km.

Kemudian pada 1987 pihak swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan menandatangani perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga.

Hasilnya, hingga 2007 sudah ada 553 km jalan tol dibangun dan beroperasi di Indonesia.

Baca Juga: Target Rampung di 2021, Anggaran Pembangunan Tol Cisumdawu Ditambah Rp 350 Miliar

Sepanjang 418 km dioperasikan PT Jasa Marga dan sisanya 135 Km dikelola oleh pihak swasta.

Sebenarnya ada program percepatan pembangunan jalan tol yang dicanangkan pemerintah pada 1995.

Tender digelar dengan rencana 19 ruas jalan tol dengan panjang 762 Km.

Namun apa mau dikata, krisis moneter yang menghantam Tanah Air di 1997 membuat program ini mati suri.

Baca Juga: Pembangunan Tol Cisumdawu Jadi 'Anak Emas' di 2021, Calon Penghubung Kota Bandung dan Bandara Kertajati

Lihat saja, dalam periode 1997-2001 hanya 13,3 km jalan tol yang dibangun.

Melihat hal tersebut pemerintah tak tinggal diam.

Ilustrasi pintu perlintasan di Tol Cipali, jalan tol yang pembangunannya kembali digenjot di era Presiden SBY
Kompas.com
Ilustrasi pintu perlintasan di Tol Cipali, jalan tol yang pembangunannya kembali digenjot di era Presiden SBY
Melalui Keputusan Presiden No. 15/2002 tentang penerusan proyek-proyek infrastruktur, pembangunan jalan tol berlanjut.

Sampai 2004, empat ruas jalan tol baru pun berdiri dengan panjang 41,8 km.

Baca Juga: Pembebasan Lahan Terus Dilakukan, Pintu Tol Yogyakarta-Solo di Klaten Akan Berlokasi di Daerah Ini

Setelah itu ada perombakan pemeran regulator jalan tol di Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Melalui Undang-Undang No.38 tahun 2004 tentang Jalan, dibentuklah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan diresmikan pada 2005 sebagai regulator yang sebelumnya dipegang oleh PT Jasa Marga. 

Proyek yang sebelumnya mangkrak, kembali digenjot.

Sampai habis masa kepemimpinan dua periode SBY habis sudah ada 17 jalan tol yang dirampungkan.

Baca Juga: Sering Dicap Horor dan Angker, Begini Sejarah Pembangunan Tol Cipularang

Sebelum menutup masa kepemimpinannya, Presiden SBY sempat menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) No. 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera.

Salah satunya adalah proyek pembangunan Tol Trans Sumatera yang dimulai sejak 2014.

Penampakan foto udara Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar
Noval Andriansyah / Tribun Lampung
Penampakan foto udara Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar
Ada empat ruas jalan tol yang akan dibangun.

Sebut saja ruas Tol Medan-Binjai, Tol Palembang-Simpang Indralaya, Tol Pekanbaru-Dumai, dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.

Baca Juga: Kesalahan Gambar Desain Bikin Warga Bingung Saat Sosialisasi Tol Yogyakarta-Bawen, Begini Klarifikasinya

Pembangunan tersebut terus berlanjut pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Pria yang akrab disapa Jokowi tersebut malah menambah daftar pembangunan tol di Pulau Sumatera yang nantinya akan menghubungkan dari Lampung sampai Aceh.

Daftar yang sebelumnya hanya empat tol pun melonjak menjadi 24 ruas.

Tujuannya jelas, guna meningkatkan daya tarik investor di Pulau Sumatera.

Baca Juga: Tidak Hanya Rest Area, Bupati Sumedang Minta di Exit Tol Cisumdawu Dipasang Reklame Wisata Sumedang, Ini Tujuannya

Selain di Jawa dan Sumatera, Pulau Kalimantan pun akhirnya memiliki jalan tol pertamanya.

Tol Balikpapan-Samarinda
Jasa Marga
Tol Balikpapan-Samarinda
Melansir Binamarga.pu.go.id, Presiden Joko Widodo meresmikan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) seksi II, III, dan IV pada 2019.

Padahal pembangunannya sudah dimulai sejak 2011 silam.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian menyebutkan, total panjang jalan tol yang sudah beroperasi di Indonesia mencapai 2.303,8 km hingga Oktober 2020.

Namun angka tersebut dirasa masih kurang.

Rencananya hingga 2024 atau berakhirnya masa kepemimpinan Joko Widodo, akan berdiri 4.817 km jalan tol di seluruh Indonesia.

Editor : Eka Budhiansyah
Sumber : bpjt.pu.go.id,Binamarga.pu.go.id,kppip.go.id,peraturan.bpk.go.id

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa