Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tren Penggunaan BBM Pertamina di Tahun 2021 Menurut KPBB, Pemerintah Harus Tegas Dalam Penghapusan BBM 'Kotor'

Muhammad Mavellyno Vedhitya - Kamis, 31 Desember 2020 | 23:30 WIB
Ilustrasi SPBU Pertamina
Rudy Hansend/GridOto.com
Ilustrasi SPBU Pertamina

GridOto.com - Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mendorong pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan penggunaan bahan bakar bersih.

Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) 'kotor' di Indonesia seperti Premium 88, Pertalite 90, Solar 48, dan Dexlite 51 masih jadi pilihan masyarakat.

Ahmad Safrudin, Direktur KPBB mengatakan, kalau pemerintah tidak ketat dan tidak tegas, preferensi masyarakat akan tetap memilih bahan bakar yang harganya relatif lebih murah.

"Sekalipun, kualitas BBM tersebut tidak sesuai dengan teknologi kendaraan yang mereka miliki," ujar pria yang akrab disapa Puput kepada GridOto.com, saat diskusi virtual pada Kamis (31/12/2020).

Baca Juga: Penjual Bensin Eceran Ikutan Antri Pertalite Harga Premium Berpotensi Timbulkan Hal Ini, Begini Komentar KPBB

Kemudian, jika menggunakan BBM kotor tersebut, jarak tempuh kendaraan pun tidak bisa mencapai jarak tempuh ideal.

"Disitulah saya rasa pemerintah harus melakukan upaya kongkrit dengan melakukan tindakan tegas, misalnya dengan melarang penggunaan 4 jenis bahan bakar," katanya.

Puput pun menjelaskan, di berbagai negara (tidak hanya di Indonesia) posisi masyarakat itu tidak bisa memilih atas penggunaan bahan bakar.

"Bahan bakar yang tersedia, katakan bahan bakar kotor, ya mereka pasti akan tetap dibeli," tutur Puput.

Baca Juga: Mafia Migas Masih Kuat, Penyebab Harga BBM Pertamina Mahal?

"Walaupun ada pilihan bahan bakar yang lebih baik, ketika harga tidak berpihak kepada bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, maka itu tidak akan cukup. Masyarakat akan lebih memilih untuk membeli BBM kotor karena preferensi utamanya adalah harga," tambahnya.

Menurut Puput, ini menjadi suatu keharusan bagi pemerintah untuk merubah kebijakan dengan melakukan pelarangan terhadap BBM kotor tadi.

Jika itu dilakukan, tidak ada pilihan lagi bagi masyarakat, dengan begitu mereka harus menggunakan BBM yang bersih. 

Lebih lanjut, pemerintah harus merestrukturisasi harga BBM bersih yang berperikeadilan, lebih fair, dan tidak merugikan masyarakat.

Baca Juga: BBM Jenis Premium Masih Dijual, KPBB: Bukti Sejak Dulu Pertamina Sudah Melanggar Hukum

"Jadi sekali lagi, jika dibiarkan dengan kondisi seperti saat ini, tentu preferensi masyarakat akan memilih ke Premium (RON 88) atau Pertalite (RON 90). Kalau Solar pun masyarakat akan lebih memilih Bio Solar," sebut Puput.

"Jika memang memilih Dexlite pun sepertinya akan berfikir dua kali dengan harganya yang lumayan tinggi," tandasnya.

Sebagai informasi, saat ini Pertamina memiliki BBM yang dipasarkan di Indonesia, untuk bensin ada 4 macam seperti Pertamax Turbo, Pertamax, Pertalite, dan Premium).

Kemudian, untuk Solar ada 3 macam seperti Bio Solar, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa