Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP Eropa 2020

Gagal Finis di MotoGP Eropa 2020, Valentino Rossi Minta Yamaha Belajar Dari Suzuki

Laili Rizqiani - Senin, 9 November 2020 | 08:48 WIB
Gagal finis di MotoGP Eropa 2020 karena masalah mesin, Valentino Rossi minta Yamaha belajar dari pabrikan lain.
Instagram @YamahaMotoGP
Gagal finis di MotoGP Eropa 2020 karena masalah mesin, Valentino Rossi minta Yamaha belajar dari pabrikan lain.

GridOto.com - Kemalangan beruntun dialami Yamaha pada akhir pekan MotoGP Eropa 2020, mulai dari pengurangan poin hingga pembalapnya, Valentino Rossi gagal finis saat race day, Minggu (8/11).

Valentino Rossi hanya mampu menyelesaikan empat lap dan mengalami kerusakan teknis pada motor Yamaha M1 miliknya saat lap kelima.

"Saat mesin mati hari ini, saya bahkan tidak marah, saya hanya harus tertawa," ujar Valentino Rossi usai balapan, dikutip GridOto.com dari Speedweek.com.

"Saya tidak berpikir mesinnya rusak, saya pikir ini masalah kelistrikan. Setelah menepi, saya diberi tahu bahwa ini adalah masalah yang tidak pernah terjadi selama 12 tahun," imbuh Valentino Rossi yang terlambat menemui media karena perbincangan dengan para teknisinya memakan waktu lama.

Baca Juga: Hasil Balap MotoGP Eropa 2020: Joan Mir Raih Kemenangan Pertama, Valentino Rossi Alami Masalah Teknis

DNF pada MotoGP Eropa 2020 menjadi catatan buruk bagi Valentino Rossi setelah tiga kali crash berturut-turut dan absen dua balapan karena terkena Covid-19.

"Saya memiliki start yang bagus dan hanya ingin menyelesaikan balapan, tapi motornya tiba-tiba berhenti pada Turn 4," jelasnya.

Yamaha mengalami situasi yang tidak mudah, rekan satu timnya, Maverick Vinales hanya bisa finis di urutan 13 setelah harus memulai balapan dari pit lane.

Sementara dua pembalap tim satelit, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli finis di urutan 11 dan 14.

Baca Juga: Motor Valentino Rossi Mogok di Awal MotoGP Eropa 2020, Ternyata Ini Masalahnya

"Saya pikir mesin adalah masalah besar bagi Yamaha. Kami kekurangan performa dan jarak tempuh pada saat yang sama. Selain itu, karakter mesin sudah lama menjadi kekuatan Yamaha. Tapi sekarang yang lain juga tampaknya memiliki mesin yang mulus dalam hal akselerasi," terang pembalap berusia 41 tahun itu.

Valentino Rossi menghentikan motornya di MotoGP Eropa 2020
Twitter.com/MotoGP
Valentino Rossi menghentikan motornya di MotoGP Eropa 2020

Valentino Rossi mengakui, pihaknya sering tampil kuat dan cepat di awal musim, namun justru lemah di akhir. Sedangkan pabrikan lain tampaknya membawa hal baru sepanjang musim yang membuat mereka baik-baik saja hingga akhir musim.

Tahun 2021 mendatang, MotoGP memberlakukan pembekuan mesin yang tentunya tidak membantu Yamaha untuk bisa mendapatkan mesin yang lebih baik.

Baca Juga: Klasemen Sementara MotoGP 2020: Joan Mir Semakin Dekat dengan Gelar Juara

Namun menurut The Doctor ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan performa di sekitar mesin, dari elektronik hingga knalpot.

"Kita harus belajar dari Suzuki, yang telah menunjukkan bahwa masalahnya bukan pada mesin inline. Mereka juga pasti telah dapat memahami soal penggunaan ban," katanya.

"Jika kami melakukan hal yang benar, kami bisa melakukan peningkatan di masa mendatang," pungkasnya.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa