Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ini Lima Aditif Yang Umum Ada di Dalam Bahan Bakar, Apa Saja?

Radityo Herdianto - Jumat, 31 Juli 2020 | 12:00 WIB
Ilustrasi bahan bakar di SPBU
Rianto Prasetyo/GridOto.com
Ilustrasi bahan bakar di SPBU

GridOto.com - Bahan bakar menjadi sumber energi utama pada kendaraan dengan mesin internal combustion agar bisa bekerja dengan baik.

Untuk itu kualitas bahan bakar menjadi poin utama untuk menciptakan proses pembakaran yang optimal dalam menghasilkan tenaga.

Salah satu aspek utama dalam peningkatan kualitas bahan bakar adalah penambahan unsur kimia seperti zat aditif khusus yang dicampurkan di dalamnya.

"Asal mula bahan bakar kendaraan yang diolah dari minyak bumi itu berupa nafta, atau bahan dasar utama bahan bakar pada mesin," terang Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) kepada GridOto.com.

Lanjut Tri, khusus untuk mesin mobil dibutuhkan jenis bahan bakar yang lebih spesifik menyesuaikan dengan spesifikasi mesin.

Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM)
Dok. Otomotif
Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM)

1. Octane Booster dan Cetane Improver

"Bahan bakar nafta sebagai bahan mentah harus diubah sampai mengandung unsur oktan atau cetane agar bisa terbakar sempurna di ruang mesin," ujar Tri.

Menurut Tri, zat aditif oktan atau cetane diperlukan karena rancangan mesin kendaraan mengandalkan kompresi campuran bahan bakar dan udara agar bisa terbakar saat proses induksi.

2. Dispersant

"Ini zat aditif khusus di bahan bakar diesel yang mengandung sulfur berupa partikel kotoran, ditambah lubang injektor mesin diesel itu lebih kecil daripada injektor mesin bensin," tekan Tri.

Senyawa zat aditif dispersant berperan untuk merontokkan partikel kotoran agar bisa larut ke dalam bahan bakar sehingga mencegah penyumbatan pada lubang injektor mesin.

Ilustrasi nilai oktan bahan bakar
Rianto Prasetyo/GridOto.com
Ilustrasi nilai oktan bahan bakar

3. Deterjen

Selama proses pembakaran berlangsung akan muncul deposit berupa karbon yang lama-lama menjadi endapan dan berkerak di ruang bakar.

"Untuk itulah detergent diperlukan supaya karbon dari sisa pembakaran bisa sekaligus dirontokkan selama proses pembakaran berlangsung," jelas Tri.

4. Demulsifier

"Sejatinya di dalam bahan bakar terdapat kandungan air yang muncul karena kondensasi di dalam tangki bahan bakar mobil," terang Tri.

Kondensasi terjadi karena desain dari tangki bahan bakar yang memungkinkan udara masuk ke dalam dan bereaksi dengan bahan bakar.

"Dengan adanya demulsifier, kandungan air yang muncul bisa langsung turun ke bawah dan tidak ikut masuk ke dalam saluran bahan bakar mesin," lanjut Tri.

Ilustrasi bahan bakar
Dok. Otomotif
Ilustrasi bahan bakar

5. Anti Corrosion

Demulsifier tidak bisa mencegah sepenuhnya kandungan air di dalam bahan bakar dan tetap bisa masuk ke dalam ruang bakar.

"Sejatinya ruang bakar harus bebas dari air karena bisa menyebabkan korosi pada bagian logam yang bisa merusak mesin," jelas Tri.

"Dengan adanya anti corrosion bahan bakar yang dibakar tidak akan memicu terjadinya korosi di ruang bakar," tutup Tri.

Editor : Dwi Wahyu R.

Saran Ahli! Jangan Beli Ban Motor yang Disimpan dengan Cara Ini

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa