Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pemilik LCGC Gunakan BBM Tidak Sesuai Standar Pabrikan, Suzuki Sebut Banyak Dampak Negatifnya!

Muhammad Ermiel Zulfikar - Selasa, 30 Juni 2020 | 19:50 WIB
Suzuki Karimun Wagon-R bersama dengan para modelnya
Kompas Otomotif
Suzuki Karimun Wagon-R bersama dengan para modelnya

GridOto.com - Setiap kendaraan di segmen Low Cost Green Car (LCGC) didesain untuk menggunakan BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) minimal 92 sekelas Pertamax, Shell Super, Total Performance 92 dan BP 92.

Bahkan, setiap pabrikan juga menempelkan stiker yang berisi himbauan agar menggunakan BBM jenis tersebut di bodi mobilnya.

Sayangnya, masih banyak ditemukan pengguna LCGC yang menggunakan BBM tidak sesuai standar atau rekomendasi yang dikeluarkan oleh pabrikan.

Banderol yang terlampau tinggi jika dibandingkan BBM dengan kadar RON yang lebih rendah, jadi alasan kenapa tidak mengikuti anjuran tersebut.

Baca Juga: Jarang Facelift, Suzuki Ungkap Alasan di Balik Desain Mengotak Karimun Wagon R 

Fenomena itu pun mendapatkan tanggapan dari Donny Saputra, selaku Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Menurutnya ada banyak dampak negatif yang timbul akibat menggunakan BBM yang tidak sesuai dengan standar atau rekomendasi pabrikan.

Sebab kinerja mesin jadi tidak optimal dan kadar emisi yang dihasilkan lebih tinggi.

"Penggunaan BBM yg tidak sesuai dengan rekomendasi memiliki kemungkinan akan mempengaruhi mesin dan kinerja mobil dalam jangka panjang. Artinya, kalau kita menggunakan BBM sesuai rekomendasi kita sudah menjaga kondisi mobil sehingga meminimalkan kemungkinan keluar biaya perbaikan dan menambah umur masa pakai kendaraan," ujar Donny kepada GridOto.com, Senin (29/6/2020).

Baca Juga: Pabrikan Sayangkan Banyak Konsumen LCGC yang Masih Nakal Gunakan BBM Berkualitas Rendah

Selain itu, garansi yang diberikan juga bisa hangus apabila kerusakan disebabkan oleh pemakaian BBM yang tidak sesuai standar pabrikan.

"Kami harus lihat dan survei lebih detail dulu jenis dan penyebab kerusakan mobil, apakah karena BBM-nya, teknis pengisian BBm-nya atau yang lain. Dari situ kami bisa mengetahui apakah garansi gugur atau tidak," tutur Donny lagi.

"Kami akan terus mendorong seluruh pelanggan untuk menggunakan BBM yang direkomedasikan, sehingga ke depannya tidak ada lagi yang menggunakan BBM yang tidak sesuai," imbuhnya.

Terlepas dari hal itu, Donny juga menanggapi wacana penghapusan BBM yang memiliki kadar RON rendah seperti Premium dan Pertalite yang sedang ramai dibicarakan saat ini.

"Pemerintah memilki pertimbangan khusus untuk merealisasikan wacana tersebut. Kami sebagai pabrikan otomotif harus mengikuti regulasi dari pemerintah," pungkasnya.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa