Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

f1

Inilah Beberapa Sirkuit yang Seharusnya Ada di Kalender Formula 1

Rezki Alif Pambudi - Selasa, 21 April 2020 | 08:30 WIB
Sirkuit Imola terakhir dipakai balap F1 sebagai tuan rumah GP F1 San Marino tahun 2006
maxf1.net
Sirkuit Imola terakhir dipakai balap F1 sebagai tuan rumah GP F1 San Marino tahun 2006

GridOto.com - Masih ada banyak sirkuit bagus di berbagai belahan dunia yang tidak menggelar ajang balap F1 saat ini.

Beberapa di antaranya pernah menggelar F1 dulunya, hanya saja sekarang tak bisa menggelar karena beberapa alasan.

Berikut beberapa sirkuit bagus yang seharusnya masuk kalender F1, seperti dilansir GridOto.com dari Crash.net.

Istanbul

 

F1 Turki di Instanbul Park
Autosport.com
F1 Turki di Instanbul Park

Istanbul Park wajib dimasukkan ke daftar sirkuit yang hilang di F1.

Berlokasi di timur Instanbul, Turki, sirkuit ini pernah menggelar GP F1 Turki selama 7 tahun antara 2005 dan 2011.

Baca Juga: Hari Ini 17 Tahun Lalu, Daijiro Kato Meninggal Akibat Kecelakaan Tragis di Sirkuit Suzuka

Masalah gesekan finansial membuat balapan ini hilang dari kalender.

Trek ini berputar berlawanan arah jarum jam, panjangnya 5,338 km, 14 tikungan, ada tikungan ke-8 yang membuat sirkuit ini punya ciri khas.

Tikungan ini bahkan disejajarkan dengan tikungan legendaris Eau Rouge di Spa-Francorchamps, atau tikungan 130R Suzuka.

Imola

Sirkuit Imola terakhir dipakai balap F1 sebagai tuan rumah GP F1 San Marino tahun 2006
maxf1.net
Sirkuit Imola terakhir dipakai balap F1 sebagai tuan rumah GP F1 San Marino tahun 2006

Sirkuit Imola atau Autodromo Internazionale Enzo e Dino Ferrari, menjadi tuan rumah F1 Italia di 1980, sebelum menjadi F1 San Marino di 1981 sampai 2006.

Imola sempat mengalami perubahan layout agar lebih aman setelah tragedi 1994.

Kala itu Rubens Barrichello mengalami crash hebat dan untungnya masih bisa lolos tanpa cedera.

Namun di pekan yang sama, Roland Ratzenberger dan legenda asal Brasil, Ayrton Senna, harus meninggal ketika kualifikasi dan balapan.

Baca Juga: Formula 1 Belum Bisa Dimulai, Carloz Sainz Isi Waktu dengan Belajar Online

Petugas sirkuit berlarian setelah insiden Ayrton Senna
Youtube/Ayrton Senna
Petugas sirkuit berlarian setelah insiden Ayrton Senna

Titik dimana Senna mengalami crash dirombak agar lebih menjamin keselamatan pembalap.

Meski sudah banyak perubahan sejak itu, Imola masih sangat populer bahkan buat pembalap masa kini yang hanya melihat kejayaan Imola sebagai penonton.

Sirkuit Imola sempat menawarkan diri menggantikan F1 China yang ditunda karena virus Corona beberapa waktu lalu.

Sepang

Sirkuit Sepang jadi tuan rumah GP F1 Malaysia sejak 1999 sampai 2017
Sepang International Circuit
Sirkuit Sepang jadi tuan rumah GP F1 Malaysia sejak 1999 sampai 2017

Tak diragukan, Sepang adalah sirkuit yang sangat cocok buat balapan roda 2 maupun roda 4.

Sepang menggelar balapan F1 sejak 1999 sampai terakhir di 2017 lalu.

Terus-terusan merugi selama beberapa tahun terakhir membuat Sepang akhirnya mundur dari F1 di 2017, padahal kontraknya baru berakhir di 2018.

Variasi tikungan dan kadang drama akibat cuaca menjadi daya tarik Sepang.

Sirkuit ini cukup lengkap dengan bagian-bagian yang kompleks, ditambah cuacanya, membuat ujian bagi para pembalap dan juga mobilnya.

Pernah terjadi balapan yang pendek di 2009 karena cuaca, atau drama multi-21 antara duo Red Bull saat itu, Sebastian Vettel dan Mark Webber, dan banyak drama lainnya.

Baca Juga: Menang Lagi di Seri Virtual F1, Charles Leclerc Rayakan dengan Masak Pasta

Portimao

Sirkuit Portimao
MotoGP.com
Sirkuit Portimao

Portugal pernah menggelar Grand Prix di 1984 sampai 1996 di Estoril.

Portimao belum pernah berhasil menggelar Grand Prix.

Namun sirkuit yang dikenal dengan Autodromo Internacional do Algarve ini sebenarnya pernah menggelar beberapa balapan bergengsi.

Misalnya saja Superleagje Formula, GP2, A1 Grand Prix, World Superbike, dan GT Racing.

F1 hanya pernah mencobanya untuk tes pada 2008 dan 2009.

Sirkuit ini didukung dengan cuaca yang hangat di tanggal tertentu dan dekat dengan hotel serta bandara yang membuatnya cocok menggelar balapan F1.

Trek ini bahkan diberi standar Grade 1 oleh FIA untuk bisa menggelar balapan F1.

Kyalami

Salah satu balapan F1 di benua Afrika, di sirkuit Kyalami, Afrika Selatan
Twitter / @1990sF1
Salah satu balapan F1 di benua Afrika, di sirkuit Kyalami, Afrika Selatan

Kyalami pernah menggelar 20 balapan F1 di antara periode 1967 sampai 1993.

Sirkuit ini adalah tuan rumah gelaran Grand Prix Afrika Selatan sebelum hilang dari kalender.

Layout, fitur dan fasilitas yang kurang membuat Kyalami tidak menggelar balapan lagi.

Namun, Kyalami telah direnovasi dengan cukup masif sejak 2014 dan memungkinkan menggelar F1 setelah mendapat Grade 2 dari FIA.

Kyalami yang baru masih ber-layout berlawanan dengan arah jarum jam.

Baca Juga: Gara-gara Pandemi Covid-19, Jorge Lorenzo Terpaksa Jadi 'Sultan' di Dubai Selama Dua Bulan

F1 sempat kembali di 1992 setelah 7 tahun absen dan punya revisi layout.

Kini dengan revisi terbaru, Kyalami memang tidak secepat sebelumnya, tapi sirkuit disebut semakin atraktif dan Liberty Media selaku pemilik F1 cukup menyukainya.

Liberty Media ingin tentunya ada balapan di benua Afrika lagi dengan nuansa yang berbeda.

Watkins Glen

Gelaran F1 di Watkins Glen
Autoweek
Gelaran F1 di Watkins Glen

Pemilik F1 berencana membuat seri kedua di Amerika Serikat untuk menemani Circuit of The Americas (COTA), Watkins Glen jadi salah satu kandidatnya.

Di saat Miami dengan lingkungan glamornya mengalami banyak halangan lokal, Watkins Glen di Danau Seneca New York cocok menjadi tuan rumah F1.

The Glen pernah menggelar F1 selama 20 tahun dan menjadi sirkuit yang sangat populer di kalangan pembalap dan juga fans.

Watkins Glen sudah direvisi dengan tikungan yang lebih menjamin keselamatan.

Saat ini sirkuit masuk ke Grade 2 FIA.

Editor : Ditta Aditya Pratama
Sumber : Crash.net

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa