Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Electric Mobility (ELMO)

Tes Lengkap Toyota C-HR Hybrid. Lebih Mahal, Malah Lebih Untung

Aries Aditya Putra - Selasa, 25 Februari 2020 | 14:49 WIB
Toyota C-HR Hybrid
Rianto P
Toyota C-HR Hybrid


GridOto.com – Berdasarkan data GAIKINDO 2019, penjualan Toyota C-HR Hybrid bisa melampaui yang C-HR versi standar.

Toyota C-HR selama 2019 terjual sebanyak 122 unit, sementara versi hybrid bisa terjual sampai 320 unit.

Padahal dari sisi harga, versi hybrid dijual lebih mahal Rp 33 jutaan, lantas apa sih sebenarnya yang bikin mobil ini lebih laku?

Pertama dari sisi desain, meski secara keseluruhan tampak sama, tapi ada beberapa detail yang membedakan.

Lampu C-HR Hybrid sudah LED projector
Rianto P
Lampu C-HR Hybrid sudah LED projector

Lampu utama versi hybrid sudah mengandalkan LED projector lengkap dengan running LED di lampu sein.

Lalu emblem Toyota di gril terdapat aksen biru, di bagian fender samping terdapat emblem hybrid.

Di bagian buritan, yang membedakan juga ada di bagian lampu yang sudah pakai LED bar untuk remnya, begitu juga lampu sein dan mundur yang sudah mengandalkan teknologi LED.

Versi hybrid, bagian bumper belakang juga terdapat rear foglamp.

Dari sisi akomodasi, versi hybrid ini juga tidak ada beda dengan yang standar. Bahkan ruang bagasi masih sama, tidak ada yang tersisa.

Hal ini karena untuk posisi baterai sedikit mengorbankan tangki BBM yang tadinya bisa menampung 50 liter, versi hybrid hanya 43 liter.

Akomodasi penumpang pun tak ada beda, penumpang dengan postur tinggi 170 cm, masih menyisakan legroom 8 jari dan headroom 5 jari.

Kapasitas bagasi C-HR Hybrid tidak tersita baterai
Rianto P
Kapasitas bagasi C-HR Hybrid tidak tersita baterai

Tapi memang, trim pintu yang posisinya sampai ke atas dengan kaca belakang kecil mengesankan ruang belakang terasa sempit.

Kalau bicara kepraktisan, versi hybrid ini sama saja dengan yang standarnya, di bagian depan terdapat 4 buah cup holder, sementara belakang ada 2 di doortrim pintu.

Lalu juga ada ruang penyimpanan tertutup di laci dasbor dan juga konsol tengah.

Fiturnya juga sebetulnya tidak terlalu beda dengan versi standar, seperti head unit yang masih menggunakan versi layaknya aftermarket.

Padahal versi luar sudah terintegrasi dengan mobil seperti yang ada di Altis Hybrid.

Mode berkendara di C-HR Hybrid diatur lewat MID
Rianto P
Mode berkendara di C-HR Hybrid diatur lewat MID

Mode berkendara di mobil ini ada 3 pilihan: Normal, Eco dan Sport.

Fitur ini mengatur sensitifitas pedal akselerator terhadap akselerasi mobil.

Tapi ada dua fitur yang ditiadakan di versi hybrid, yakni Blind Spot Monitoring (BSM) dan Rear Cross Traffic Alert (RCTA).

Soal kenyamanan, dari bantingan suspensi bisa dibilang C-HR masih yang terbaik di kelasnya.

Salah satunya karena suspensi belakang C-HR sudah mengandalkan lengan ayun independen double wishbone.

Di EV Mode, C-HR Hybrid bisa melaju lebih hening
Rianto P
Di EV Mode, C-HR Hybrid bisa melaju lebih hening

Selain bantingan suspensinya, C-HR Hybrid tertolong soal road noise.

Kabinnya termasuk senyap dan itu terlihat saat melaju 60 km/jam, road noise-nya hanya 60,1 dB.

Lalu bagaimana dengan performanya? Pertama dari sisi akselerasi, di atas kertas tenaga versi hybrid memang lebih kecil.

Versi standar tenaganya 141 dk dan torsi 179 Nm. Sementara yang hybrid tenaganya 98 dk dan torsi 142 Nm.

Tapi versi hybrid ada bantuan dari motor listrik bertenaga 53 kW dan torsi 163 Nm yang membuat performanya hampir setara.

Akselerasi 0-100 km/jam, C-HR Hybrid mencatatkan waktu 12,2 detik atau lebih lambat 0,3 detik dari versi konvensional.

Akselerasi 0-100 km/jam Toyota C-HR Hybrid lebih lambat 0,3 detik dari versi konvensional
Rianto P
Akselerasi 0-100 km/jam Toyota C-HR Hybrid lebih lambat 0,3 detik dari versi konvensional

Tapi kalau bicara efisiensi BBM, versi hybrid memang paling bisa diandalkan.

Rute Dalam Kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, C-HR hybrid bisa mencatatkan 23,8 km/l sementara yang standar 13 km/l.

Saat dites melaju konstan di rute Tol dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam, mobil ini justru lebih boros dibanding rute Dalam Kota di angka 22 km/l.

Kenapa di rute Tol malah lebih boros dari rute Dalam Kota? Karena untuk belari di kecepatan tinggi yang konstan mesin bakar bekerja terus-menerus.

Sementara di rute Dalam Kota, potensi mesin mati dan mobil melaju dengan dorongan motor listrik lebih besar. Itu sebab suplai BBM lebih banyak mengalir di rute Tol.

Lalu soal biaya, kalau mobil ini digunakan dalam jangka panjang bisa lebih menguntungkan dibanding versi standarnya.

Sebagai gambaran, dengan perhitungan konsumsi BBM di atas, kami mencoba simulasi ketika digunakan hingga 100 ribu km.

Versi hybrid untuk melaju sejauh 100 ribu km butuh 4.201 liter BBM, sementara yang standar butuh 7.692 liter.

PErbandingn konsumsi BBM Toyota C-HR Hybrid dan konvensional
PErbandingn konsumsi BBM Toyota C-HR Hybrid dan konvensional

Jika harga BBM per liter Rp 10.000 seperti saat kami tes di akhir Januari 2020, maka versi hybrid butuh Rp 42,01 juta sedangkan yang standar Rp 76,92 juta.

Dalam jangka waktu sekitar 5 tahun, Anda bisa menghemat sekitar Rp 34,91 juta.

Belum lagi soal biaya perawatan, total biaya servis C-HR Hybrid sampai dengan jangka waktu 62 bulan, totalnya Rp 14.101.700.

Sementara yang versi mesin konvensional justru lebih mahal, yakni Rp 18.727.700, artinya versi standarnya justru lebih mahal Rp 4.626.000.

Jadi wajar saja kalau Toyota C-HR Hybrid lebih laku dibanding versi standar, selain lebih keren secara tampilan, dan lebih bergengsi karena ini hybrid, Anda juga bisa menghemat banyak soal Total Cost of Ownership (TCO) terutama ketika digunakan dalam waktu yang lama.

Data spesifikasi Toyota C-HR Hybrid
Data spesifikasi Toyota C-HR Hybrid

Data tes Toyota C-HR Hybrid
Data tes Toyota C-HR Hybrid

Ulasan Toyota C-HR Hybrid dalam format video, bisa lihat di bawah ini:

 

 

Editor : Trybowo Laksono

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa