Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP

Gara-gara Kasus Iannone , Pengawasan Doping di MotoGP Diperketat?

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 20 Desember 2019 | 13:04 WIB
Andrea Iannone
Instagram.com/andreaiannone/
Andrea Iannone

GridOto.com - MotoGP sedang ramai nih soal kasus doping yang menimpa pembalap tim Aprilia, Andrea Iannone.

Terciduknya Andrea Iannone mengungkap bahwa pengawasan doping di MotoGP ternyata tidak terlalu ketat.

Pembalap LCR-Honda, Cal Crutchlow, yakin bahwa banyak pembalap yang memakai doping agar fisiknya prima meski tidak melakukan latihan.

Crutchlow juga mengungkap, pengawasan doping di MotoGP juga sangat minim, makanya bisa dimanfaatkan oleh pembalap.

(Baca Juga: Ternyata Bukan Yamaha, Ini Bukti Honda Jadi Motor Paling Mudah Dikendarai di MotoGP)

Dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.com, pengawasan intensif baru dilakukan MotoGP di musim 2019 ini.

Di 2017 dan 2018, ada 27 kontrol yang diambil, dibagi dalam 3 kelas GP, di tiap kelas ada 3 pembalap yang dipilih secara acak.

Kriteria pemilihan 3 pembalap ini bervarisi, kadang ditarik acak, kadang diambil dari yang meraih podium.

Tentu saja pemilihan 3 pembalap secara acak ini sangat buruk dan tidak mewakili kondisi tiap pembalap secara keseluruhan.

FIM memutuskan, lalu mengirimkan nama-nama itu dalam amplop tertutup ke pengawas yang ditugaskan mengambil urin.

Pembalap mengambil dan membawa sampel urinnya di bawah pengawasan agar tidak ada manipulasi.

Pembalap juga diperkenankan memilih peralatan yang digunakan untuk pengambilan sampel urin, kemudian disimpan dalam kemasan yang steril dan dibuka oleh pembalap sendiri.

(Baca Juga: Sebastian Vettel Masih Kesal Kemenangannya di F1 2019 Dicuri)

Sampel urin ditaruh dalam 2 wadah, wadah pertama untuk langsung dites, sedangkan wadah kedua untuk pengetesan kembali, seperti yang akan Andrea Iannone minta.

Wadah tabung tersebut diegel dan hanya dapat dibuka di laboratorium yang terakreditasi Badan Anti-Doping Dunia (WADA), dalam kasus Iannone adalah di Kreischa, Dresden, Jerman.

MotoGP mengantisipasi penuh agar tidak ada salah dalam pengetesan sampel urin, seperti urin tertukar, atau disabotasi, dan kemungkinan lainnya.

Hanya saja, pengambilan sampel yang acak tidak dapat mewakili seluruh kondisi pembalap MotoGP.

MotoGP diharapkan mengubah sistem pengawasannya terhadap doping.

Editor : Hendra
Sumber : Corsedimoto.com

Sama Gacornya, Bos Ducati Bingung Pilih Jorge Martin atau Marc Marquez

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa