Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP

Simak Nih, Berikut Daftar Sensor Canggih dan Penting di Motor MotoGP

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 8 Desember 2019 | 18:05 WIB
Motor MotoGP
Twitter/suzukimotogp
Motor MotoGP

GridOto.com - Banyak sekali sensor canggih yang terpasang di motor MotoGP yang kita kenal saat ini.

Selain skill pembalap, kecanggihan sensor-sensor ini berkolaborasi dengan perangkat elektronik dan mesin akan membuat motor yang cepat.

Berikut beberapa sensor utama yang dipasang pada motor prototype MotoGP

1. Launch Control System (LCS)

Handle bar Desmosedici
motorionline.com
Handle bar Desmosedici

Sensor ini dipakai untuk mengatur dan membatasi putaran mesin motor.

Beberapa kegunaan LCS antara lain saat motor MotoGP keluar pit, setelah motor disetting ulang, atau saat motor mau masuk pit.

(Baca Juga: Johann Zarco Ogah Disebut Dikontrak Tim Avintia, Tapi Dikontrak Ducati)

Salah satu fungsi lain LCS ketika start adalah untuk meredam kelebihan rpm, saat motor mau berakselerasi sebelum lampu merah start padam.

Jadi, motor tidak akan mudah wheelie saat start.

Cara menggunakan LCS dengan menekan salah satu tombol di sebelah kiri setang, biasanya berwarna kuning bertuliskan LC alias Launch Control.

2. Traction Control (TC)

Disebut juga kontrol traksi, fungsinya mengatur supaya cengkeraman ban.

Kalau perpindahan tenaga dari putaran mesin waktu akselerasi ataupun deselerasi tidak diatur dengan tepat, ban belakang bisa sliding atau bahasa gaulnya ngepot.

Fungsi traction control paling penting supaya mengurangi resiko high side crash.

High side crash kejadian tenaga mesin yang besar keluar mendadak waktu pembalap buka gas cepat seperti saat keluar dari tikungan.

Pembalap tidak bisa mengontrol efek power yang berlebihan mengakibatkan rider terpental dari motor.   

(Baca Juga: Vietnam Siap Gelar F1 2020, Sirkuit Jalan Raya Hanoi Selesai Bulan Depan)

Rangkaian sensor kontrol traksi berupa kabel yang diikat ke swing arm sampai ke gir belakang motor MotoGP.

Kontrol traksi ini juga sudah banyak terpasang di motor produksi massal, termasuk di Indonesia.

Yamaha NMAX versi terbaru juga dibekali oleh teknologi ini.

3. Sensor Wheelie

Guna sensor wheelie supaya motor tidak mudah terangkat.

Kondisi ban depan standing karena over power saat akselerasi yang biasanya terjadi waktu motor keluar tikungan.

Fungsi sensor wheelie mengatur tenaga yang berlebihan dan mendeteksi gerakan ban depan.

Setelah mendeteksi akan terjadi wheelie, sensor akan mengirim informasi dan ECU akan memotong tenaga berlebih yang membuat ban depan akan tetap menapak aspal.

4. Sensor Lean Angle   

Lean angle atau sudut kemiringan motor akan mendata berapa derajat kemiringan motor waktu masuk tikungan.

Nanti ketahuan berapa derajat sudut kemiringan motor dan berapa rpm yang diatur pembalap ketika di kelokan.

Mekanik akan tahu nih pembalap berlebihan atau tidak saat memiringkan motornya.

Data dari lean angle punya banyak manfaat, selain untuk diberitahukan ke penonton televisi, data tersebut juga berguna untuk tim dan pembalap.

(Baca Juga: Fernando Alonso Tidak Terlalu Pede Menghadapi Reli Dakar 2020)

5. Sensor suspensi

Output data sok depan dan belakang sangat berguna bagaimana kondisi sok bekerja waktu cornering, ngerem, dan keluar tikungan.

Dari data yang terlihat di layar monitor akan bisa dianalisis.

Analisisnya adalah sudah tepat tidaknya titik pengereman si pembalap atau juga sudah pas tidaknya settingan sok ketika pembalap berada di tikungan.

Suspensi juga bisa menentukan keawetan ban tergantung dari setup-nya.

6. Sensor tekanan angin ban

Ini sensor terbaru yang dipasang sejak ban Michelin menjadi penyuplai ban satu-satunya di MotoGP.

Tekanan angin akan bisa berubah-ubah bergantung temperatur aspal sirkuit.

Dengan sensor ini, mekanik tahu apakah tekanan angin ban melebihi batas toleransi atau tidak.

(Baca Juga: Peslalom Asal Semarang Catat Waktu Tertajam Tanpa Latihan, Ini Para Jawara di Final Honda Brio Saturday Night Challenge 2019)

Sensor tekanan angin ban ini dipasang supaya tidak terjadi seperti yang dialami Loris Baz saat tes resmi Michelin di sirkuit Sepang beberapa waktu silam.

Ban belakang Ducati Desmosedici GP16 yang dipakai mantan pembalap MotoGP itu pecah mendadak saat motor melintas dengan kecepatan di atas 280 km/jam.

7. Sensor Kecepatan

Sensor kecepatan di MotoGP berbeda dengan sensor kecepatan motor jalanan yang biasanya ada di gir depan, atau hanya di ban depan atau belakang.

Di MotoGP, sensor kecepatan ada di roda depan maupun roda belakang.

Hal itu karena sensor ini tidak hanya memberitahu kecepatan pembalap, tapi juga mendeteksi kecepatan putaran tiap roda.

Informasi ini bisa membuat ECU mendeteksi adanya selip atau kehilangan traksi, sehingga data ini bisa tersalurkan ke sistem traction control untuk membantu pembalap.

Letak sensor kecepatan dan sensor suspensi
BoxRepsol.com
Letak sensor kecepatan dan sensor suspensi

8. Sensor Posisi Gas/Throttle

Kalau yang satu ini di motor jalanan juga ada, hanya saja di MotoGP menggunakan sistem throttle by wire.

Teknologi ini juga sudah diterapkan di motor jalanan sekarang, contohnya pada CBR250RR.

Sebelum teknologi ini digunakan, kabel logam digunakan untuk menghubungkan tuas throttle ke katup kupu-kupu atau throttle body.

Sensor posisi throttle
BoxRepsol.com
Sensor posisi throttle

9. Gyroscopes dan accelerometers

Secara sederhana, gyroscopes adalah alat atau sensor untuk mengukur orientasi dan accelerometers adalah sensor untuk mengukur percepatan atau akselerasi.

(Baca Juga: Pembalap Thailand Alex Albon Jadi Rookie of The Year F1 2019)

Accelerometers berfungsi untuk mengukur akselerasi dan deselerasi ketika pembalap berada di trek.

Gyroscopes akan berguna untuk mengukur sudut kemiringan motor ketika berbelok.

Data dari dua sensor ini sangat penting bagi tim dan juga berguna sebagai variabel untuk sistem lain yang terhubung dengan sensor ini.

Salah satu sensor yang ada di mesin, berguna mendeteksi asap
BoxRepsol.com
Salah satu sensor yang ada di mesin, berguna mendeteksi asap

10. Sensor di Mesin

Mesin adalah komponen paling vital di motor, begitu pula dengan motor MotoGP.

Oleh sebab itu di MotoGP, bagian ini juga menjadi perhatian utama sehingga memiliki paling banyak sensor.

Banyak variabel yang diukur di mesin, misalnya saja temperatur coolant, RPM, tekanan olidan temperatur udara masuk.

Jika berbicara soal mesin, hampir tak ada variabel yang lolos dari pengukuran tiap sensornya.

11. Sensor Posisi Trek

Terakhir dan yang paling penting ada dalam sebuah motor balap, yakni sensor posisi trek.

(Baca Juga: Lewis Hamilton Ungkap Max Verstappen Tertarik Gabung ke Mercedes)

Sensor ini sebenarnya adalah transponder atau singkatan dari transmitter responder.

Alat ini merupakan perangkat otomatis yang menerima, memperkuat dan mengirimkan sinyal dalam frekuensi tertentu.

Dalam balapan transponder ini berguna untuk mendeteksi posisi mesin di sirkuit sehingga melalui komputer tim dan race director mengetahui saiapa menyalip siapa.

Sensor posisi trek di MotoGP bisa mendeteksi hingga 25 sektor berbeda di tiap sirkuit.

Kesimpulannya, dengan adanya berbagai sensor ini, kita bisa melihat balap MotoGP sekarang dengan lebih puas.

Kita bisa melihat posisi pembalap ketika balapan dengan mudah di layar televisi.

Serta kita bisa melihat banyak data seperti kecepatan, sudut, persentase gas dan rem, dan lain-lain saat on-board camera digunakan.

Sebenarnya masih banyak sensor-sensor yang digunakan, bahkan beberapa di antaranya saling berhubungan satu sama lain.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa