Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Alasan Sensor Oksigen Upstream Lebih Cepat Rusak Dibanding Downstream

Ryan Fasha - Jumat, 16 Agustus 2019 | 15:00 WIB
Sensor oksigen upstream dan downstream
ryan/gridoto.com
Sensor oksigen upstream dan downstream

GridOto.com - Pada mobil injeksi modern umumnya menggunakan dua buah sensor oksigen atau sensor O2.

Sensor oksigen upstream ditempatkan setelah proses pembakaran

Sedangkan sensor oksigen downstream ditaruh setelah catalytic converter.

Bisa dibilang, sensor oksigen upstream lebih cepat rusak dibanding dengan sensor oksigen downstream.

Lho, mengapa bisa dibilang demikian?

elektroda inti sensor oksigen
ryan/gridoto.com
elektroda inti sensor oksigen

(Baca Juga: Alasan Bacaan Sensor Oksigen Upstream dan Downstream Harus Berbeda)

Hal ini langsung dijawab oleh Diko Oktaviano selaku Technical Support Product Specialist NGK Busi Indonesia.

Dirinya menyebutkan bahwa kemungkinan terjadi kerusakan sensor oksigen upstream lebih cepat dibanding sensor oksigen downstream.

"Sensor oksigen upstream ditempatkan di pipa exhaust langsung setelah terjadinya proses pembakaran. Sensor oksigen upstream ini adalah pintu pertama hasil gas bakar yang dibaca," ucap Diko.

Jadi sisa-sisa gas buang langsung akan dibaca oleh sensor oksigen upstream.

Terlebih bila hasil pembakaran kurang sempurna atau terlalu pekat.

Ini akan memperparah sisa-sisa gas buang menempel di sensor oksigen upstream.

sensor oksigen bisa rusak
ryan/gridoto.com
sensor oksigen bisa rusak

(Baca Juga: Mengenal lebih Jauh Fungsi Sensor Oksigen Upstream dan Downstream)

"Untuk sensor downstream jarang sekali rusak, hal ini karena gas buang sudah disaring catalytic converter. Bisa dibilang gas buang yang dibaca sensor oksigen downstream lebih bersih," tambahnya.

Kedua sensor ini akan memberikan input ke ECU (Electronic Control Unit) hasil pembakaran dan ECU akan melakukan koreksi bila hasil bacaan sensor melebihi batas yang sudah ditentukan.

Dengan input tersebut ECU akan mengontrol debit semprotan bahan bakar dan lainnya.

Bacaan sensor oksigen upstream dan downstream harus berbeda.

"Bila sama ada kemungkinan katalik konverter tidak mampu menyaring gas buang dengan baik atau bisa saja sensor yang sudah rusak," tutup Diko.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sok Depan Yamaha Aerox Bunyi Jeduk? Cara Ini Bisa Jadi Solusinya

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa