Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ekspedisi Tol Trans Jawa

Jangan Ngegas Terus! Segini Waktu Maksimal Berkendara di Jalan Tol

Muhammad Ermiel Zulfikar - Senin, 24 Desember 2018 | 10:45 WIB
Mitsubishi Xpander yang dipakai GridOto.com di Ekspedisi Tol Trans Jawa
Radityo Herdianto/GridOto.com
Mitsubishi Xpander yang dipakai GridOto.com di Ekspedisi Tol Trans Jawa

GridOto.com - Libur panjang hari raya Natal dan Tahun Baru 2019 jadi momen yang pas untuk berpergian jauh ke luar kota.

Baik itu untuk sekadar liburan dengan lmengunjungi tempat-tempat wisata, atau berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

Apalagi saat ini sudah terhubungnya jalan tol Trans Jawa yang membuat mobilitas semakin cepat dan mudah.

Tapi, tetap saja selama berjam-jam pengemudi harus berkonsentrasi melihat kondisi jalan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

(Baca Juga : Berita Foto Ekspedisi Tol Trans Jawa, Tips Mengemudi Jarak Jauh)

Tentunya itu akan berdampak pada kenyamanan serta kondisi fisik pengemudi saat berada di jalan tol.

Tim Ekspedisi Tol Trans Jawa GridOto.com melakukan streching di rest area
Radityo Herdianto/GridOto.com
Tim Ekspedisi Tol Trans Jawa GridOto.com melakukan streching di rest area

Budi Pramono, Direktur PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) mengungkapkan, jangan terlalu memaksakan diri untuk terus memacu kendaraan.

"Jangan deh (memaksakan) mending istirahat maksimal berkendara 3 jam atah 4 jam. Titik jenuhnya akan berubah prediksi saja," ujar Budi saat ditemui tim Ekspedisi Tol Trans Jawa GridOto.com dan OTOMOTIF, Minggu (23/12/2018).

"Kalau saya sarankan sih 3 jam mengemudi setelah itu istirahat ya, baik untuk sekadar pergangan badan ataupun tidur sejenak di rest area," imbuh Budi saat berada di kantornya di dekat gerbang tol Warugunung, Surabaya.

(Baca Juga : Masyarakat Antusias, Jalan Tol Trans Jawa Mulai Ramai Kendaraan Nih)

Selain itu kondisi kendaraan juga harus prima, penting untuk lakukan pengecekan jika ingin berkendara jauh.

"Kecelakaan yang terjadi di tol SUMO (Surabaya-Mojokerto) itu rata-rata kami temukan penyebab kecelakaannya 60 persen ngantuk, 40 pecah ban. Kenapa ngantuk di Sumo? Waktu tahun 2017 kecelakaan setahun cuma 25 kendaraan tanpa meninggal dunia," ungkap Budi.

"Begitu nyambung, bulan oktober sudah ada 92 kendaraan, bukan jalannya yang salah dan belum tentu juga orangnya. Sekarang kita lihat, SUMO ini menyambung ke barat dan ke timur, kebanyakan yg kecelakaan mereka mengira Surabaya sudah dekat," tutupnya.

Editor : Dida Argadea

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa