Box samping kanan dan kiri bahkan belakang memang sengaja dipasang agar lebih memudahkan dalam membawa banyak barang.
Sebagai pelengkap, layaknya ambulans mobil di sini juga terdapat sirine yang terpasang di belakang motor.
Dikutip dari Tribun Jateng sebelumnya, dengan mengendarai motor ambulans, Nurul mengaku ada bermacam-macam tantangan yang dirinya pernah hadapi.
Selain menembus kepadatan lalu lintas di Kota Semarang, ia juga harus melewati medan terjal, gang-gang sempit dan jalanan yang cukup berbahaya.
(BACA JUGA : Walikota Semarang Berikan Layanan Ambulance Pakai Motor, Gang Sempit Tak Jadi Halangan)
Dirinya mengaku pernah menangani kecelakaan di jalan, kehamilan, sesak napas, jantung, dan lain-lain.
"Kami awalnya pakai mobil, tapi dilihat dulu apakah aksesnya melewati gang-gang sempit atau macet tidak jalannya. Kalau iya, kami baru pakai sepeda motor," ujarnya menambahkan.
Dalam sehari, rata-rata dirinya mendapat sekitar empat hingga lima kali panggilan.
Lokasi yang dituju pun bermacam-macam, ia mengungkap, lokasi paling jauh yakni Ngaliyan, daerah pinggir Kota Semarang yang berbatasan dengan Kabupaten Kendal.
"Yang telepon pas jam satu atau dua dini hari itu juga ada, tapi kami juga harus tetap melayani," ujarnya.
Ketakutan pun sering menghampiri Nurul, terutama saat bertugas pada malam hari.
(BACA JUGA : Cuma 5 Detik, Video Viral Lampu Hijau Tercepat Ada di Kota Semarang, Dishub Beri Tanggapan)
“Sempat juga ada perasaan takut saat malam hari, misal ada begal atau semacamnya. Tapi kan kami ada sirene, biasanya ada sukarelawan (pengendara lain) yang ikut mengawal. Jadi merasa lebih aman,” ungkapnya.
Penting diketahui, bagi warga lokal maupun luar kota, jika membutuhkan pelayanan kesehatan darurat di Kota Semarang dapat menghubungi nomor 1500132 atau 112.
Pelayanan tersebut berlaku 24 jam, dan regu Tim Ambulance Hebat siap meluncur.
Ada berbagai jenis unit ambulans yang disediakan, yaitu Ambulance Hebat Si Cepat (layanan gawat darurat), Ambulans Hebat Siaga (layanan perawatan di rumah) dan Ambulans Hebat Sepeda Motor (akses gang sempit).
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | Tribun Jateng |
KOMENTAR