GridOto.com - Pembatalan mendadak event Honda Jazz Brio Tunning Contest (JBTC) 2018 membuat risau banyak pihak, khususnya modifikator.
Event yang telah digelar sejak 2005 ini resmi batal terlaksana karena alasan nilai tukar Dollar Amerika Serikat yang tengah melonjak.
(BACA JUGA: Dollar Paksa Honda Jazz Brio Tuning Contest 2018 Batal, Brio Vmods Jalan Normal)
Harpit punggawa Creative Auto Modified asal Pekanbaru ialah satu dari sekian banyak yang dikecewakan.
"Jelas saya sangat kecewa atas pembatalan tersebut. Masih mending dimundurkan daripada dibatalkan," keluh Harpit, salah satu calon kontestan JBTC 2018, saat dihubungi GridOto.com, Kamis (13/9).
"Soalnya Brio ini saya bangun memang prepare buat event ini (JBTC 2018) dan saya bangun mobil ini bukan dengan spesifikasi biasa. Yang jelas lebih gila dari tahun lalu," bebernya.
Ia juga berani mengklaim bahwa mobilnya merupakan Honda Brio pertama dengan mesin full spec yang bisa capai tenaga 400 dk.
Ongkos modifikasinya pun poll abis sob! "Untuk engine saja sudah habis Rp 250 jutaan," ucapnya.
Itu baru mesin, belum dikalkulasikan lagi dengan modifikasi eksterior, kaki-kaki, interior, bahkan audio.
Jika menerawang nilai modifikasi mobil Brio tersebut, bisa ditaksir modalnya lebih dari Rp 500 juta.
Sekadar mengingat saja, Harpit berinovasi bukan tanpa sebab. Karyanya sempat membawa ia meraih gelar King of Brio pada JBTC 2017 lalu.
"Saya juga harus mempertanggung jawabkan ini ke customer saya yang sudah mengeluarkan waktu dan biaya cukup besar untuk acara ini. Sementara sampai saat ini dari pihak Honda hanya membatalkan saja tanpa pertanggung jawaban ke pihak modifikator," jelas Harpit lebih jauh.
Kini harapannya hanya satu, agar setidaknya tidak dibatalkan begitu saja.
"Kalo bisa permintaan saya sama Honda, mending dimundurkan beberapa waktu daripada langsung cancel. Hadiah juga kalau mau dikecilkan ya kami masih bisa terima asal wajar. Masalahnya? apresiasi karya kami seperti langsung kandas tengah jalan," pungkasnya kepada GridOto.com.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR