GridOto.com – Industri otomotif Indonesia tengah menghadapi tekanan cukup berat sepanjang 2025.
Penjualan mobil baru tercatat mengalami penurunan cukup signifikan, baik dari sisi distribusi pabrik ke diler (wholesales) maupun penjualan ke konsumen (retail).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales mobil baru sepanjang Januari–November 2025 hanya mencapai 710.084 unit.
Angka tersebut turun 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang masih berada di level 785.917 unit.
Penurunan juga terjadi di sisi retail, dimana pada periode Januari–November 2025 penjualan mobil ke konsumen tercatat sebanyak 739.977 unit.
Lebih rendah dibandingkan capaian Januari–November 2024 yang mencapai 807.586 unit, atau turun sekitar 8,4 persen.
Meski demikian, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) melihat adanya secercah harapan bagi industri otomotif nasional pada tahun depan.
Chief Operating Officer (COO) PT HMID, Fransiscus Soerjopranoto, menilai kondisi makro ekonomi dan politik berpotensi menjadi faktor pendorong pemulihan pasar otomotif pada 2026.
“Di tahun depan, kami melihat bahwa secara makro, baik itu politik, ekonomi, kelihatannya ada secercah harapan dari industri otomotif,” ujar Frans saat ditemui di kawasan SCBD belum lama ini.
Baca Juga: Hyundai Menunggu Arah Regulasi Pemerintah untuk Mobil Listrik Baru