GridOto.com - Juara dunia MotoGP tujuh kali, Marc Marquez, menilai bahwa musim 2026 akan menghadirkan bursa pembalap tersulit yang pernah ia alami.
Marquez, yang memulai persiapannya untuk MotoGP pada 2012 dan menggantikan Casey Stoner pada 2013, selama ini memiliki proses negosiasi kontrak yang relatif mulus.
Kerja sama panjangnya dengan Honda Repsol membuat kedua pihak jarang mengalami konflik.
Namun, penurunan performa Honda di awal 2020-an membuat Marquez pindah ke Gresini pada 2023 dan kemudian bergabung dengan Ducati pabrikan untuk 2025, setelah sedikit tekanan untuk mengamankan posisi di atas Jorge Martin.
Gelar dominan tahun ini kembali menempatkannya dalam posisi kuat di pasar pembalap, meski Marquez akan berusia hampir 33 tahun.
Regulasi 2027, dengan perubahan terbesar sejak 2002 menghapus ride height device, memperkecil sayap aerodinamis, dan menurunkan kapasitas mesin dari 1.000 cc menjadi 850 cc menjadi faktor utama ketidakpastian ini.
Melansir Crash, Marquez sendiri pernah menghadapi perubahan regulasi sebelumnya, termasuk pada 2016 saat ECU kontrol dari Magneti Marelli dan ban Michelin mulai digunakan.
Baca Juga: Panas! Tangan Kanan Valentino Rossi Sebut Pembalap Ini Berpotensi Bikin Marc Marquez Ketar-ketir
Pada 2016, mayoritas pabrikan mempertahankan line-up pembalap yang sama karena kontrak dua tahun yang berlaku 2015–2016.
Honda tetap dengan Marquez dan Dani Pedrosa, Yamaha dengan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, Ducati dengan Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, sementara Suzuki mempertahankan Aleix Espargaro dan Maverick Vinales.