Inilah sebabnya, jalan aspal banyak dipilih untuk proyek jalan dengan anggaran terbatas atau kebutuhan pembangunan yang mendesak.
Sementara itu, konstruksi jalan beton memerlukan biaya awal yang lebih tinggi.
Harga semen, kebutuhan tulangan baja pada beberapa jenis beton, serta proses pengecoran yang memerlukan waktu lebih lama membuat ongkos awalnya menjadi lebih besar.
Meski lebih mahal di awal, jalan beton dikenal memiliki umur pakai yang lebih panjang dibandingkan jalan aspal.
Jalan beton dapat bertahan hingga hingga puluhan tahun dengan perawatan minimal.
Sebaliknya, jalan aspal memiliki umur lebih pendek tergantung pada kualitas material, metode pelapisan, serta intensitas kendaraan yang melintas.
Pada daerah dengan curah hujan tinggi dan lalu lintas padat, jalan aspal juga akan lebih cepat mengalami kerusakan seperti retak dan berlubang.
Baca Juga: Begini Tips Cara Nyetir di Jalanan Tanah dan Aspal ala Pembalap Rally
Kekuatan jalan aspal dan beton juga berbeda.
Jika dilihat dari sisi perawatan, jalan aspal membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih rutin.
Penambalan lubang, pelapisan ulang, hingga perbaikan struktur bawah kerap dilakukan dalam periode tertentu.
Berbeda dengan beton yang relatif lebih jarang memerlukan perawatan.
Kerusakan yang terjadi bersifat lokal dan tidak membutuhkan perbaikan besar dalam waktu dekat.
"Untuk biaya perawatan aspal lebih mahal (dibandingkan jalan beton)," kata Riski yang juga berpengalaman lama terlibat di beberapa proyek konstruksi jalan.