GridOto.com - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2026, ada titik yang disarankan untuk dihindari supaya tidak terjebak macet.
Salah satunya adalah sekitar lokasi calon Exit Tol Bawen baru arah Ambarawa.
Penyempitan ruas jalan di jalur utama penghubung Bawen-Ambarawa itu diperkirakan akan menjadi titik rawan kemacetan, seiring meningkatnya volume kendaraan wisatawan dan pemudik.
Selama pekerjaan itu, arus lalu lintas di sekitar Pasar Hewan Ambarawa juga tampak kerap tersendat.
Di lokasi tersebut, pekerjaan pengecoran dilakukan di tepi kanan dan kiri jalan utama.
Pantauan di lapangan pada Minggu (14/12/2025) malam, water barrier berjajar memanjang, dilengkapi lampu di atasnya.
Akibatnya, ruas jalan hanya dapat dilalui satu lajur dari masing-masing arah.
Jalur tersebut juga merupakan akses vital yang menghubungkan Kabupaten Semarang dengan Yogyakarta, dan diperkirakan menjadi jalur utama kendaraan dari arah Jakarta dan Kota Semarang selama masa liburan.
Baca Juga: Exit Tol Ambarawa Terus Dikebut, Jawaban Macet dan Rawan Kecelakaan di Bawen?
Pelaksana Harian Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang, Djoko Noerjanto, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Semarang untuk mengantisipasi dampak pekerjaan jalan terhadap kelancaran lalu lintas saat Nataru.
“Di kawasan Exit Tol Bawen dan Ambarawa ini ada pengecoran kanan dan kiri.
Sementara bagian tengah rencananya juga akan dicor, namun kami koordinasikan agar pekerjaan di bagian tengah ditunda sampai setelah Nataru,” kata Djoko menukil Tribunjateng.com.
Menurutnya, pengecoran di tengah jalan berisiko menimbulkan penyempitan ekstrem dan menciptakan bottle neck.
Jika dikerjakan saat arus liburan meningkat, antrean kendaraan dikhawatirkan bisa mengular panjang dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
“Kalau belum jadi dan tetap dipaksakan, risikonya besar, penyempitan itu pasti memicu gangguan lalu lintas,” imbuh dia.
Sebagai langkah antisipasi, Dishub Kabupaten Semarang akan mengalihkan kendaraan yang tidak berkepentingan di wilayah Ambarawa untuk melintasi Jalan Lingkar Ambarawa (JLA).
Rambu-rambu imbauan akan dipasang di sejumlah titik masuk, termasuk dari arah Bawen dan Ngampin, agar pengendara tidak masuk ke jalur dalam kota.
Baca Juga: Jalan Layang Tol Jogja-Bawen Tunjukkan Kemajuan, Girder Siap Dipasang 2 Minggu Lagi
“Bagi pengguna jalan yang hanya melintas, kami sarankan lewat JLA. Jangan ambil jalur dalam kota Ambarawa,” kata Djoko.
Selain fokus pada ruas jalan utama, Dishub juga mewaspadai lonjakan kendaraan di kawasan wisata yang diperkirakan menjadi magnet utama saat libur Nataru, seperti Bandungan, Cimory Dairyland, Dusun Semilir, dan Saloka Theme Park.
Dishub memprediksi terjadi peningkatan volume kendaraan hingga 60 persen selama libur Natal dan Tahun Baru 2026.
“Kunjungan ke tempat wisata biasanya menjadi tujuan utama saat liburan.
Karena itu, selain di jalan raya, kami juga menyiapkan personel di kawasan perairan, seperti Rawa Pening dan Bukit Cinta, untuk pengawasan perahu wisata,” jelas Djoko.
Dia menambahkan, Dishub telah menyiapkan sekitar 160 personel yang akan ditempatkan di pos pengamanan, titik rawan kemacetan, serta mengerahkan tim patroli.
Koordinasi dengan kepolisian juga terus dilakukan untuk menyesuaikan rekayasa lalu lintas dengan kondisi di lapangan.
Baca Juga: Pak Sugi Untung Berkali Lipat, Modal Rp 250 Juta Tanah Laku Dibeli Tol Jogja-Bawen Rp 5,4 Miliar
Dishub juga mengusulkan pembatasan sementara kendaraan besar di beberapa jalur alternatif, mengingat kondisi topografi Kabupaten Semarang yang naik turun dan berpotensi menimbulkan kerawanan kemacetan maupun kecelakaan.
“Kami berharap beberapa titik seperti SPBU Lemah Abang atau rumah makan swasta bisa dimanfaatkan sebagai kantong parkir sementara untuk menampung kendaraan.
Semua akan kami siapkan sebaik mungkin,” pungkas Djoko.