Dia merupakan pegawai negeri sipil di Kantor Perang Inggris dengan hobi dan kesehariannya adalah membuat konsep model jembatan.
Dirinya pun juga pernah mengusulkan prototipe awal untuk jembatan Bailey sebelum Perang Dunia II pada tahun 1936, sayangnya usulan Donald ditolak.
Tak menyerah sampai di situ, pada tahun 1940, Bailey kemudian kembali membuat proposal asli untuk pembuatan jembatan pada tahun 1940.
Kali ini, usahanya berhasil. Pada 14 Februari 1941, Departemen Pasokan meminta Bailey membuat prototipe skala penuh yang diselesaikan pada 1 Mei 1941 Pekerjaan pembuatan Jembatan Bailey diselesaikan dengan dukungan khusus dari Ralph Freeman.
Desain jembatan ini telah diuji di Experimental Bridging Establishment (EBE) di Christchurch, Hampshire, Inggris, dengan beberapa bagian dari Braithwaite & Co.
Baca Juga: Sering Diucap, Ternyata Ini Asal Usul Kata JALAN TOL Yang Dipakai Indonesia Sejak 1970-an
Pengujiannya dilakukan sejak Desember 1940 dan berakhir tahun 1941.
Prototipe pertama diuji tahun 1941. Untuk pengujian awal, jembatan diletakkan di atas lapangan, sekitar 2 kaki (0,61 meter) di atas tanah, lalu beberapa tangki Mark V dipenuhi dengan besi kasar dan ditumpuk satu sama lain.
Prototipe ini digunakan untuk merentang Saluran Mother Siller, yang memotong Marsp Stanpit terdekat, daerah rawa-rawa di pertemuan Sungai Avon dan Sungai Stour (50 ° 43′31 ″ N1 ° 45′44 ″ W).
Setelah melakukan serangkain tes dan uji coba, Jembatan Biley akhirnya diproduksi secara massal pada Juli 1941.
Ribuan pekerja dan lebih dari 650 perusahaan, termasuk perusahaan bernama Littlewoods, terlibat dalam pembuatan jembatan, dengan produksi akhirnya meningkat menjadi 25.000 panel dalam sebulan.
Setelah pengembangan dan pengujiannya sukses, jembatan tersebut mulai digunakan Korps Insinyur Kerajaan dan pertama kali digunakan di Afrika Utara tahun 1942.
Sejarah mencatat bahwa Jembatan Bailey ini terbukti mudah digunakan dan menjadi solusi terutama untuk memenuhi kebutuhan akses jembatan di tengah kondisi mendesak dan darurat.
Kondisi darurat dimaksud seperti dalam keadaan perang militer, dan juga dalam keadaan darurat akibat bencana alam.
Infrastruktur konektivitas ini sangat mudah untuk dirakit. Meski demikian, keamanan dan kualitanya dinilai bagus dan sudah teruji.
Terbukti, Jembatan Bailey yang umurnya sudah puluhan tahun sejak era Perang Dunia II tetap eksis dan masih digunakan hingga saat ini terutama pada saat terjadi darurat bencana alam.