Kandungan Sulfur BBM Pengaruhi Keawetan Mobil Modern, Begini Penjelasannya

Irsyaad W - Senin, 24 November 2025 | 12:00 WIB

Komponen EGR Mesin Diesel yang Kotor Akibat Penumpukan Sulfur (Irsyaad W - )

GridOto.com - Kualitas BBM bukan hanya soal angka oktan, tetapi juga kandungan sulfurnya.

Sebab kandungan sulfur dari satu jenis BBM mempengaruhi keawetan dari mobil modern yang dibekali teknologi pengendalian emisi.

Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga pakar bahan bakar dan pelumas mengatakan, kandungan sulfur menjadi faktor krusial dalam penentuan kelayakan bahan bakar, terutama untuk mesin-mesin terbaru yang menggunakan perangkat after-treatment.

"Sulfur harus rendah karena menentukan usia pakai peralatan after-treatment gas buang. Jika rusak, emisi akan naik. Selain itu, juga menentukan laju degradasi, terutama pada mesin diesel," kata Tri, (16/11/25) menukil Kompas.com.

Peralatan after-treatment yang dimaksud mencakup catalytic converter, diesel particulate filter (DPF), dan sistem reduksi emisi lainnya yang bekerja menyaring atau mengolah gas buang sebelum dilepas ke udara.

Kandungan sulfur tinggi dapat menyumbat, merusak, atau menonaktifkan perangkat ini, menyebabkan emisi kendaraan meningkat jauh di atas ambang batas standar.

Selain itu, sulfur juga berkontribusi pada percepatan keausan dan degradasi mesin, khususnya pada mesin diesel modern yang bekerja dengan tekanan tinggi.

Baca Juga: Bahannya Bau Mirip Telur Busuk, Ini yang Dimaksud BBM Rendah Sulfur

Gridoto
Ilustrasi Bagian Catalytic Converter Knalpot Mobil yang Meleleh

Kondisi tersebut membuat mesin menjadi lebih sensitif terhadap kualitas bahan bakar, sehingga membutuhkan BBM dengan sulfur rendah agar performa dan durabilitas tetap terjaga.