Puncak rangkaian kegiatan tentu saja sesi uji coba The Next P7 di Guangzhou.
Dari tampilan luar, sedan listrik ini hadir dengan desain yang lebih agresif, siluet lebih rendah, serta dimensi yang sedikit lebih besar dari pendahulunya.
Tapi daya tarik utamanya tetap pada teknologi.
The Next P7 sudah mengusung sistem Navigation Guided Pilot (NGP), sebuah teknologi semi-otonom berbasis AI yang bekerja dengan memanfaatkan kamera dan sensor resolusi tinggi.
Setelah tujuan ditetapkan, mobil akan membaca kondisi sekitar dan mengambil alih sebagian besar tugas berkendara.
Momen paling mengejutkan terjadi saat mobil melakukan putar balik secara mandiri.
Ketika jalurnya sempit dan lalu lintas padat oleh sepeda listrik yang melintas, P7 mampu mengambil keputusan dengan halus.
Bahkan saat posisi mobil belum ideal memasuki jalur putar balik, sistem secara otomatis memundurkan kendaraan sedikit untuk mencari sudut terbaik.
Gerakannya terasa natural dan tidak kaku, seperti pengemudi yang sudah berpengalaman.
Performa The Next P7 juga tidak main-main.
Akselerasi 0-100 km/jam hanya 3,7 detik, membuatnya bukan sekadar sedan pintar, tapi juga sedan yang sangat bertenaga.
Jika suatu saat masuk Indonesia, model ini berpotensi mengubah peta persaingan EV premium.
Melihat langsung markas Xpeng, menjelajahi booth mereka di Auto Guangzhou, hingga menjajal The Next P7, semuanya memberikan gambaran jelas bahwa Xpeng sedang bergerak sangat cepat.
Dalam beberapa tahun terakhir, mereka bukan lagi sekadar startup otomotif, melainkan pemain besar yang siap menantang standar global dalam teknologi kendaraan pintar.
Dan setelah menyaksikan semuanya langsung dari Guangzhou, apa yang kita lihat di jalanan Indonesia saat ini baru sebagian kecil dari kemampuan Xpeng sesungguhnya.