Kelas Premium, Ini Standar Baru Jalan Provinsi di Jawa Barat Versi Dedi Mulyadi

Irsyaad W - Kamis, 13 November 2025 | 11:30 WIB

foto ilustrasi jalan provinsi (Irsyaad W - )

Menurut Dedi, pembangunan jalan seharusnya menyesuaikan karakter wilayah.

Hal tersebut untuk mengakomodasi sektor-sektor industri yang berkembang di wilayah tersebut.

"Daerah pertanian jalannya pertanian. Daerah industri dengan bobot, misalnya, kendaraannya 20 ton ya bobotnya 20 ton. Nah selama ini rumusan jalan provinsi hampir sama," tuturnya.

Ia pun berkeinginan agar kebijakan baru ini dapat diikuti oleh pemerintah kabupaten dan kota.

"Harus diubah semuanya sehingga nanti jalan-jalan industri itu jalan lebar," terang Dedi.

Dedi mencontohkan keberhasilan memperlebar ruas Cikopo-Cikupa saat menjabat Bupati Purwakarta, yang memicu tumbuhnya kawasan industri.

"Jangan sampai daerahnya sudah jadi kawasan industri, tetapi jalannya tidak berubah. Enggak boleh," katanya.

Menurutnya, pelebaran jalan bukan sekadar infrastruktur, melainkan juga simbol kemakmuran.

"Jalan itu berhubungan dengan rezeki. Kalau jalannya sempit, rezekinya kecil. Kalau jalannya lebar, rezekinya lebar," tutur Dedi.