GridOto.com - Pembangunan calon jalan tol terpanjang di Indonesia bakal menantang.
Sebab rutenya ekstrem, melewati banyak bukit dan jurang, khas wilayah Jawa bagian barat.
Yup, calon raja jalan tol ini yaitu Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
Tol Getaci ini sudah masuk dalam daftar prioritas pemerintah dan dipastikan konstruksinya dimulai pada tahun 2026.
Dengan total panjang 206,65 kilometer, Getaci akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia, melampaui Tol Trans Jawa dan Sumatera lainnya.
Namun, rekor panjang ini dibarengi dengan tantangan geologis dan rekayasa yang sangat tinggi, menjadikan rute Getaci sebagai yang paling ekstrem di antara jaringan tol Trans Jawa.
Rute Tol Getaci dirancang membentang dari Gedebage (Bandung), melintasi jantung Priangan Timur (termasuk Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis), hingga mencapai Cilacap (Jawa Tengah).
Baca Juga: Calon Jalan Tol Baru Ini Oase Bagi Warga Purwokerto dan Pejagan, Waktu Tempuh 3 Jam Jadi 1 Jam
Wilayah Priangan Timur selama ini dikenal memiliki potensi ekonomi, pariwisata, dan pertanian yang besar, namun terisolasi akibat minimnya infrastruktur jalan tol.
Aksesibilitas rendah ini diakui sebagai kendala utama masuknya investasi.
Rute Getaci harus melintasi topografi yang sangat menantang, ditandai oleh pegunungan dan lembah, dan jurang dalam, yang terdapat di area Garut dan Tasikmalaya sehingga memerlukan jembatan layang (elevated) panjang.
Selama ini, akses menuju Priangan Timur masih mengandalkan jalur arteri yang berkelok-kelok dan terkenal rawan kemacetan kronis di titik-titik seperti Nagreg atau Gentong.
Oleh itu, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan pentingnya proyek ini dalam konteks pembangunan ekonomi regional.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur jembatan tidak hanya menghubungkan wilayah secara fisik, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.
"Dengan konektivitas yang lebih baik, distribusi logistik menjadi lebih cepat, biaya transportasi menurun, dan daya saing daerah meningkat," ujar Dody, (4/11/25) mengutip Kompas.com.
Baca Juga: Tol Getaci Paksa Warga Garut Jadi Miliarder, Seorang Dapat Rp 16,9 Miliar
Tol Getaci adalah solusi langsung untuk memutus rantai konektivitas rendah ini, menjanjikan perubahan drastis ekonomi wilayah Jabar Selatan.
Untuk menaklukkan kontur ekstrem, Tol Getaci mengadopsi desain konstruksi hybrid yang kompleks dan berbiaya tinggi, menggabungkan tiga struktur rekayasa teknik:
1. Struktur Desain: At Grade (Permukaan Datar)
- Panjang Ruas: 175,27 km
- Fungsi Rekayasa Teknis: Ruas di atas permukaan tanah datar, menggunakan konstruksi standar.
2. Elevated (Tol Layang): 22,26 km
Tol layang dibangun melintasi topografi lembah, sungai, dan daerah padat penduduk, meminimalisasi pembebasan lahan di area sulit.
3. Tunnel (Terowongan)
Diperkirakan akan menggunakan desain terowongan kembar, serupa dengan yang digunakan di Tol Cisumdawu, untuk menembus bukit/pegunungan yang rawan pergerakan tanah.
Proporsi jalan layang dan terowongan yang signifikan ini adalah bukti bahwa proyek ini mengutamakan keamanan dan kelestarian lingkungan di atas efisiensi biaya konstruksi.
Ruas layang yang panjang juga meminimalkan dampak sosial di area padat penduduk.
Tol Getaci akan dibagi menjadi empat seksi, melintasi dua provinsi Jawa Barat 171,40 km dan Jawa Tengah 35,25 k).
Namun, untuk memastikan proyek tidak terkatung-katung, pemerintah memprioritaskan penyelesaian secara bertahap:
Tahap 1 (Prioritas): Junction Gedebage-Tasikmalaya.
Langkah ini bertujuan untuk menyesuaikan nilai investasi agar lebih menarik bagi investor, setelah sempat sepi peminat, dan mempercepat pergerakan roda ekonomi di Priangan Timur tanpa menunggu seluruh trase selesai.
Tahap 2: Tasikmalaya-Cilacap
Dengan ditargetkannya konstruksi dimulai pada 2026 dan potensi beroperasi mulai Tahun 2029, Tol Getaci tidak hanya menjadi benchmark baru untuk panjang jalan tol, tetapi juga monumen rekayasa teknik yang siap membuka Pintu Emas Konektivitas dan Investasi di wilayah selatan Pulau Jawa.