Prof Ronny kembali menjelaskan, saat membakar etanol, mesin mobil akan menghasilkan CO2 sebagai zat sisa pembakaran.
"CO2 ini kemudian bisa diserap lagi oleh tanaman melalui fotosintesis. Jadi lagi tanaman, kemudian tanaman itu diolah lagi menjadi etanol," ujar Prof Ronny dalam diskusi bertajuk Peranan Bioethanol dalam Industri dan Otomotif yang diadakan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Senin (20/10/2025), di Jakarta.
Baca Juga: Toyota Sebut Sebagian Besar Mesin Bensin Mereka Siap Pakai BBM Campur Etanol
Dengan siklus yang demikian, Prof Ronny mengatakan tidak ada penambahan CO2 di udara.
"Jadi orang bilang ini net zero emission. Nah ini yang menjadi sesuatu yang menarik dari sisi lingkungan," tamnbahnya.
Namun Prof Ronny juga tidak menyebut penggunaan etanol bukan tanpa kekurangan.
Karena diciptakan lewat proses produksi yang Panjang, saat ini harga etanol masih cenderung lebih mahal dibandingkan BBM Fosil.
Selain itu, beberapa komponen kendaraan seperti bahan bakar juga butuh penyesuaian jika menggunakan BBM dengan campuran etanol yang tinggi.
Jadi terjawab kenapa etanol bisa lebih ramah lingkungan dibandingkan BBM Fosil.