Dadah Cumi-cumi Darat, Bus Listrik Trans Semarang Terbaru Sudah Anti Ngebul

Ferdian - Jumat, 7 November 2025 | 19:50 WIB

Bus listrik trans Semarang sudah mulai diuji coba. Ini koridor yang akan dilewati (Ferdian - )

Dijelaskan, bus listrik yang diuji coba tersebut merupakan produksi asal Surabaya.

Dalam pelaksanaannya, Pemkot Semarang tidak membeli unit bus secara langsung, melainkan akan melalui skema beli layanan dari vendor atau konsorsium yang memenuhi syarat operasional dan pengelolaan.

Selain aspek teknis, sebut Danang, bus listrik ini memperhatikan kenyamanan dan aksesibilitas penumpang, termasuk penataan ulang interior agar sebagian kursi menghadap ke depan dan memudahkan penyandang disabilitas naik-turun kendaraan.

Danang menambahkan, hasil uji coba akan menjadi dasar sebelum bus listrik benar-benar dioperasikan secara reguler.

Pengoperasian reguler ditargetkan mulai tahun depan, setelah seluruh kajian dan penganggaran selesai.

"Tahun ini kita baru coba. Mestinya nanti tahun depan setelah kita rencanakan, kita penganggaran, kemudian kajian-kajian yang lain siap dan kita yakin bahwa kendaraan ini bisa kita operasionalkan di medan Kota Semarang," imbuhnya.

Kepala BLU Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto menambahkan, penggunaan bus listrik ini diharapkan dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan kenyamanan warga.

Baca Juga: Dapat Julukan Cumi-cumi Darat oleh Warga, BRT Didesak Segera Ganti Ke Bus Listrik

"Kita tahu bersama 'cumi-cumi darat' sangat mengganggu kenyamanan, khususnya bagi pengendara di luar. Jadi dengan adanya bus-bus seperti ini, tentunya akan mengurangi emisi dan akan lebih ramah lingkungan," kata Haris.

Terkait kesiapan teknis, Haris menyebut daya tahan baterai bus listrik mencapai lebih dari 300 kilometer, sehingga cukup untuk menempuh rute Mangkang–Penggaron tanpa perlu pengisian daya di tengah perjalanan.

"Informasi yang kami terima, untuk big bus sendiri, jarak tempuh dari koridor existing Mangkang - Penggron itu tidak lebih dari 250 kilometer, sementara ketahanan baterai sendiri saat ini rata-rata di atas 300 kilometer. Jadi insyaallah enggak perlu ada charging station di tengah-tengah rute, cukup di titik keberangkatan dan titik akhir," terangnya.

Haris menyebutkan, bus listrik ini menggunakan teknologi fast charging, dengan waktu pengisian daya hanya sekitar 30 menit hingga penuh.

Dalam satu hari operasional, bus akan melayani hingga 8 kali perjalanan pulang-pergi (PP) sesuai pola layanan reguler Trans Semarang.

"Selama masa uji coba, juga akan 8 kali PP sesuai layanan reguler. Masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan bus listrik gratis," imbuhnya.