"Saya enggak punya strategi, saya cuma ingin maju aja terus karena sedikit ada gap (dengan rombongan) akan kesusahan di pertengahan race," tambah Ramadhipa.
Saat sudah berhasil merangsek ke rombongan depan, Ramadhipa baru mempersiapkan strategi untuk mendapat momentum meraih kemenangan di lap-lap akhir.
Baca Juga: Resmi Tampil di Moto3 Tahun Depan, Begini Perjalanan Karir Balap Veda Ega Pratama
"Di last lap saya prepare tutup lane, supaya pembalap di belakang saya tidak bisa menyalip," cerita Rama.
Trik ini sengaja dilakukan karena Rama yakin power motornya unggul saat berakselerasi selepas keluar tikungan.
"Saya tahu motor saya punya power untuk akselerasi. Alhamdulillah bisa maju ke depan," tuturnya.
Ramadhipa akhirnya berhasil menyusul Carlos Cano yang berada di depannya beberapa meter menjelang finish.
Pembalap Honda Asia Dream Racing Junior Team ini jadi pemenang dengan selisih hanya 0,007 detik dari Carlos di posisi kedua.
Octavianus Dwi Putro selaku Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM) yang menyaksikan langsung aksi Ramadhipa di Sirkuit Catalunya menyebut hasil ini merupakan hadiah dari sebuah kerja keras dan mental baja.
"Bagi kami juara itu hasil yang diraih dari sebuah proses. Baik menyiapkan pembalap dari sisi skill, mental dan juga satu kesatuan dengan motor dan kerja tim," ungkap Octa.
"Ini membuktikan dengan mental yang kuat, start dari belakang bisa menjadi juara. Itu sebuah pembuktian bahwa anak-anak dari indonesia sangat kuat," tutupnya.