GridOto.com - Dari perjalanan Hybrid Challenge kemarin, ada beberapa nilai positif tambahan dari sistem SHVS milik Suzuki Grand Vitara.
Kami tahu kalau penyematan teknologi mild hybrid pada Suzuki Grand Vitara efektif memberikan konsumsi BBM lebih optimal.
Buktinya sewaktu kami ajak Suzuki Grand Vitara ke Surakarta kemarin, kami masih bisa catatkan 16,5 km/l.
Pada perjalanan tersebut, kami mengemudi secara normal bersama 4 orang tim redaksi GridOto beserta barang masing-masing.
Dari sini juga kami mempelajari bahwa teknologi mild hybrid memberikan nilai positif di luar dari irit BBM.
Baca Juga: Suzuki Grand Vitara SHVS Unjuk Gigi, Buktikan Iritnya Mild Hybrid
Pertama adalah ruang kabin yang lebih leluasa untuk penumpang. Mild hybrid memiliki baterai yang lebih mini dari baterai hybrid biasa.
Grand Vitara misalnya, punya baterai Lithium ion berkapasitas 6 Ah dan beroperasi dengan tegangan 12 Volt.
Baterai tersebut secara sempurna tersimpan di bawah jok penumpang depan, mengisi ruang yang biasanya diisi oleh dongkrak.
Hal ini berarti space yang diberikan tidak banyak terkorbankan sehingga ruang kabin jadi semakin lega untuk penumpang dan barang.
Lalu dari motor, ISG milik SHVS juga ukurannya kecil dan tidak ribet ketika membutuhkan pemeliharaan.
Baca Juga: Lini Suzuki di Japan Mobility Show, Ada EV Mungil Sampai Fronx Ethanol
Jika dibutuhkan penggantian baterai maupun ISG, eksekusinya tidak sesulit hybrid lain yang butuh pembongkaran lebih lanjut.
Sehingga mobil membutuhkan waktu lebih sedikit diperbaiki dan lebih banyak digunakan oleh pemilik.
Tentu saja kalau soal komponen dan harganya, ISG dan baterai hybrid SHVS lebih mahal dari aki mobil maupun alternator biasa.
Tapi dengan ukurannya yang kecil, biaya komponen pengganti keduanya jauh lebih murah dari full hybrid.